Sertapuisi.blogspot.com - Puisi modern adalah puisi yang berbentuk lebih bebas daripada puisi lama, baik dalam segi jumlah baris, suku kata, maupun rima. Dalam puisi baru nama pengarangnya diketahui kemudian berisikan tentang kehidupan., Meidawati dan Hatmo (2018).
Pradopo ( 1978) mengatakan, para penyair baru (modern) menulis puisi tanpa memperdulikan ikatan-ikatan formal seperti puisi lama. Akan tetapi mengapa tulisanya atau hasil karyanya masih disebut sebagai puisi?. Hal ini disebabkan oleh pemahaman bahwa bentuk-bentuk formal itu hanya merupakan saranan-saran kepuitisan saja, bukan hakikat puisi. Penyair dapat menulis dan mengombinasikan saranan-saranan puisi yang disukainya, kepuitisan dipilih dengan tujuan untuk mendapatkan mengepresikan pengalaman jiwanya, Puisi baru juga disebut sebagai puisi moderen.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian puisi adalah karya cipta seseorang yang menggunakan kata-kata indah sebagai medianya yang berasal dari imajinasi dan ilusi yang dituangkan secara lisan atau tertulis.
Jenis-jenis Puisi Modern
Menurut Meidawati dan Hatmo (2018:34) jenis-jenis puisi modern sebagai berikut:
- Puisi Naratif
Jenis puisi ini mengungkapkan cerita atau penjelasan seorang penyair. Puisi ini terbagi menjadi beberapa maca, yakni balada dan romansa. - Puisi Lirik
jenis puisi ini terbagi menjadi tiga macam, yakni elegi, ode dan serenade. - Puisi Deskriptif
Pada jenis puisi ini penyair bertindak sebagai pemberi kesan terhadap keadaan/peristiwa, benda atau suasana yang dipandang menarik perhatianya.
Puisi yang termasuk dalam contoh puisi ini adalah satire dan puisi impresionistik. Dari pembahasan dalam posts sertapuisi.blogspot.com, dapat disimpulkan berdasarkan pemaparan diatas bahwa pada saat ini jenis-jenis puisi baru atau moderen telah berkembang sangat pesat dan menjadi satu hal yang cukup diminati diberbagai kalangan, bisa dilihat pada contoh yang sudah disebutkan dalam pembahasan jenis-jenis puisi baru atau moderen.
Ciri-ciri Puisi Modern
Adapun ciri-ciri puisi modern menurut Meidawati dan Hatmo (2018) sebagai berikut: (1) diketahui nama pengarangnya, (2) menggunkan majas atau gaya bahasa, (3) Pada umumnya berisikan tentang kehidupan, (4) biasanya lebih banyak menggunkan sajak pantun dan syair, (5) ketepatan diksi yang digunakan, dan (6) memiliki rima akhir yang teratur.
Lebih lanjut Ahmad (2016) mengemukakan ciri-ciri puisi moderen sebagai berikut: (1) gaya bahasa yang digunakan memiliki sifat yang dinamis atau biasa dibilang tidak ada acuan, sehingga berubah-ubah, (2) puisi terdiri dari dua sampai empat baris dalam satu bait dan tidak begitu terpaku dengan akhiran pada setiap barisnya, (3) isi dari puisi moderen tentang keresahan yang ada didalam diri prnulis itu sendiri. Dan (4) dalam satu barisnya cenderung menggunakan satuan sintaksis atau gatra. Sintaksi atau gatra dalam artian membicarakan hubungan antara kata dalam uturan, unsur bahahasa yang termaksud dalam lingkungan sintaksis adalah frasa (gabungan dua kata atau lebih yang membentuk satu kesatuan) , klausa (pelengkap atau keterangan dan berpotensi menjadi kalimat, dan kalimat. Arifin dan Junaiyah (2008).
Berdasarkan dua pemaparan ahli di atas dapat disimpulkan bahwa puisi dituiskan dengan menggunakan beragam pemilihan kata yang indah, ciri-ciri puisi memiliki nilai estetika yang berbeda-beda tergantung setiap penyair biasanya memiliki kekhasan dalam menulis puisi.
Langkah-langkah Menulis Puisi
(Kurniawan, 2012:39), mengungkapkan “Proses menulis puisi terdiri atas tiga tahap, yaitu, pencarian ide, Pada tahap ini penyair mencari ide/inspirasi untuk puisi yang akan ditulisnya. Ide itu bisa berasal dari pengalaman empiris pribadi penulis seperti kegelisahan, amarah, kebahagiaan, dan lain sebagainya. Bisa juga berasal dari pengalaman orang lain atau kejadian/peristiwa yang menggugah, misalnya bencana kebakaran hutan. Selain itu untuk mencari ide bisa dengan banyak membaca buku, berjalan-jalan melihat sekitar lingkungan, menonton pertunjukan, drama, iklan, berita, film, atau berdiskusi. (2) penulisan, Apabila ide sudah ada maka saatnya penulis menuangkan kedalam tulisan. Sebaiknya tidak ditunda-tunda, tulisan yang ada dalam benak biarkan mengalir. Dan (3) editing dan revisi, Apabila uisi telah selesai ditulis, maka tahap berikutnya adalah melakukan editing atau revisi. Baca ulang puisi yang dibuat. Editing berhubungan dengan aspek bahasa, dan tata tulis, sedangkan revisi berkaitan dengan isi dan subtansi puisi.
Lebih lanjut dijelaskan Subagio Sastro wardoyo (1995) mengungkapkan beberapa poin penting dalam penulisan puisi. Pertama, perhatian terhadap kehidupan di luar dunia kita akan memperkaya dan membuat kita lebih mengenal siapa diri kita. Kedua, puisi yang baik tidak menjadikan dirinya sebagai curahan keluh-kesah atau sedu-sedan belaka, melainkan membuat sedu-sedan ata u keluh-kesah itu sebagai alasan bahwa hidup sungguh berarti untuk dilanjutkan. Ketiga, pengamatan terhadap alam, manusia, binatang, atau benda mati dan hidup lainnya akan membuat hidup kita menjadi sadar akan kesemestaan.
Keempat, cinta adalah tema yang paling banyak digarap dalam puisi karena cintalah yang menggerakkan roda kehidupan. Kelima, puisi yang baik adalah puisi yang dapat menawarkan pengalaman batin kepada pembaca atau membuat pembaca menangkap dan merasakan pengalaman batin itu.
Berdasarkan pemaparan diatas maka dapat disimpulkan bahwa menulis puisi memiliki langkah-langkah seperti kegitan menulis lainya yakni dengan langkah awal, pencarian ide sebagai tahap pendahuluan dalam proses atau kegiatan menulis puisi.
Post a Comment for "Puisi Modern"