SERTAPUISI – Setiap datangnya Tahun Baru Hijriyah, umat muslim disapa oleh cahaya baru dalam perjalanan hijrah. Bukan hanya soal pergantian waktu, tetapi juga perjalanan hati menuju makna yang lebih dalam. Puisi menjadi cara indah untuk menuturkan rasa: tentang hijrah, harapan, refleksi, dan semangat baru.
Berikut kumpulan puisi Tahun Baru Hijriyah 2025 yang lembut dan sarat makna, persembahan untuk pembaca setia SERTAPUISI. Semoga setiap bait ini mampu menyapa jiwa, menuntun langkah, dan menguatkan semangat dalam menyulam harapan baru di tahun hijrah ini.
1. Cahaya Hijrah
Karya: Tim SERTAPUISI
Hijrah bukan sekadar langkah kaki,
melainkan perjalanan hati menuju Illahi.
Ketika dunia menggoda dengan gemerlap fana,
kita memilih jalan sederhana, penuh makna.
Di bawah sinar bulan Muharram yang suci,
aku berjanji untuk memperbaiki diri.
Menata niat, menenangkan hati,
agar setiap napas menjadi dzikir sejati.
2. Harapan di Awal Tahun Hijriyah
Karya: Salsabila
Langit malam berhias doa,
bintang berserakan seperti cahaya harapan.
Hijrah bukan berarti lupa dunia,
tapi belajar menanam cinta yang berlandaskan iman.
Tahun Baru Hijriyah datang mengetuk lembut,
mengingatkan hati yang pernah lalai.
Semoga langkah ini menjadi saksi,
bahwa kita pernah berjuang untuk menjadi lebih baik lagi.
3. Refleksi di Tahun Baru Islam
Karya: R. D. Winarsih
Setiap pergantian waktu adalah pelajaran,
tentang kehilangan, harapan, dan keikhlasan.
Muharram mengajarkan arti kesabaran,
bahwa hijrah tak hanya berpindah tempat, tapi berpindah niat dan perbuatan.
Di lembar baru ini, aku menulis doa,
agar Allah menjaga setiap langkah di jalan-Nya.
Karena hijrah sejati bukan hanya kata,
tapi perjalanan tiada henti menuju surga.
4. Doa Anak Sekolah di Tahun Baru Hijriyah
Karya: Aulia Ramadhani
Di halaman sekolah kami berdiri,
mendengar guru bercerita tentang hijrah Nabi.
Tentang keberanian meninggalkan dunia fana,
menuju cahaya, menuju cita-cita mulia.
Kami ingin belajar seperti Rasulullah,
menjadi pelajar jujur dan penuh kasih.
Tahun Baru Hijriyah ini kami berjanji,
menjadi generasi yang cinta ilmu dan berakhlak tinggi.
5. Hijrah dalam Diam
Karya: Tim SERTAPUISI
Tak semua hijrah harus tampak mata,
karena hati juga bisa berpindah arah.
Dari gelap menuju cahaya,
dari lalai menuju taat yang penuh berkah.
Tahun Baru Hijriyah mengajarkan,
bahwa perubahan sejati lahir dari kesadaran.
Hijrah bukan sekadar ucapan,
melainkan kesungguhan menuju Tuhan.
Makna Hijrah di Balik Setiap Puisi
Dari setiap bait puisi di atas, kita belajar bahwa hijrah bukanlah akhir, melainkan awal dari perjalanan panjang menuju kebaikan. Tahun Baru Hijriyah mengajak kita untuk menata kembali hati, memperbaiki diri, dan menyapa hidup dengan semangat baru.
Sebagaimana dalam puisi-puisi pendidikan lainnya di SERTAPUISI, setiap kata menjadi guru, dan setiap bait menjadi cermin yang menuntun jiwa menuju kebijaksanaan.
Penutup
Di tahun hijrah yang baru ini, semoga setiap langkah kita menjadi doa, setiap kata menjadi cahaya, dan setiap harapan menjadi nyata.
Selamat Tahun Baru Hijriyah 1447 H, semoga kita senantiasa dalam lindungan-Nya, menapaki hijrah dengan penuh cinta dan makna.
#SERTAPUISI #PuisiReligi #PuisiHijrah #PuisiTahunBaruIslam


Posting Komentar untuk "Puisi Tahun Baru Hijriyah 2025: Menyapa Hijrah, Menyulam Harapan Baru"