Cinta memang bukan hanya sekedar kata dan ucapan. Cinta sebenarnya datang dari komitmen serta kekuatan rasa, begitu juga ketika cinta mulai terhalang oleh batu yang teramat besar.
Penghalang itu tentu sangat menyesakkan hati, maskipun demikian ku harap janji kita tak akan pernah luntur bahkan badai besar menghampiri.
Kekuatan cinta beserta rasa yang telah terjalin begitu lama, semestinya membuat ikatan cinta kita kokoh tak tergoyah.
Saat cinta mulai terhalang batu yang teramat besar, masihkah ada rindu yang terpendam dihati.
Ataukah cinta itu luntur tak bertepi, berdiri membatu tanpa rasa yang dulu kita miliki.
Ku coba menuliskan kisah antara engkau dan aku disini, di blog sertapuisi.blogspot.com
Sayup-sayup suara angin malam
Bagai syair sendu nyanyian alam
Puisi rindu yang kini membelenggu
Menuliskan kisah antara engkau dan aku
Bait-bait nada rindu
Kurangkai dalam alunan rasa cintaku
Walau hanyalah syair sendu
Namun itulah ungkapan kejujuranku
Akan kupantulkan pada cermin kesetiaan
Kan kubiarkan kau yang menungguku
Kan kucoba bagaimana kesetiaanmu
Agar kau pun bisa merasakan jua
Bagaimana rindu itu sebenarnya
Agar kau dapat mengerti apa itu kesungguhan
Bukan sebuah kepalsuan bukan candaan
Sebagaimana yang engkau tuduhkan
Inilah rasanya rindu
Memberatkan diri membuat cemburu
Inilah rasanya rindu
Biarkanlah aku tetap menunggu
Walau aku pun tahu
Di antara bias dan raguku
Di antara siang dan malamku
Di antara mimpi dan khayalku
Dalam rinduku ada namamu
Angin,,
bawalah rinduku terbang bersamamu
kemanapun yang kau anggap itu perlu,
karena ku tau kau begitu jauh dan pasti kau akan datang kapanpun kau mau
Angin,,
bawalah jauh rinduku yang selalu menyesakkan kalbu, terserah hasratmu yang penting aku tak merasa kelu. Angin,,
datanglah, datanglah membawa nafasku
berilah kehidupan untuk sepiku,
tawarkan semua tangisku datanglah angin,
datang membawaku selepas dirimu.
Angin,, apakah kau mau membawa jawaban dari rinduku?
Apa yang kau dapat untuk membicarakan sesuatu kepadaku!
tentang dia angin,,
tentang dia alasan setiap rinduku.
Angin,, siapakah dia? jawab aku!
dimana dia, tanya diriku,
apakah dia merindukan ku,
apakah dia tau semua hal itu
Angin,, bawalah rinduku kepada dia yang menjadi pertanyaan hati,
ceritakan padanya, bahwa kau datang untuk penantianku,
berikan dia alasan,
mengapa aku rindu, dan pinta jawaban atas segala hal itu.
Angin,,
kau tau, bahwa aku disini menunggu semua itu,
menunggu kabar indah dari datang mu,
tentang hal dia,dia yang selalu dalam hatiku,
yang ku cinta dalam diamku,
yang kutungu dalam rinduku,
yang kutulis selalu,
yang ku jaga hatiku hanya untuk kekasihku itu,
Kekasih yang telah lama menemaniku.
Aku senang wangimu Yang tertinggal,
Di sela kalimat manis yang berpenggal-penggal,
Di antara reruntuhan kenangan yang membatu,
Wangimu, sayangku,adalah sebuah mesin waktu...
Aku suka matamu yang coklat penuh hasrat,
Membuat melangkah pergi darimu terasa sangat berat,
Dengan mata itu kau memandang alam semesta,
Dengan mata itu pula kau menjadikanku tak mampu berkata apa-apa.
Aku benci senyummu yang dipenuhi zat adiktif,
Sampai aku tak tahu lagi mana yang fakta, mana yang fiktif,
Senyum seindah senja itu tak pernah gagal membuatku gelagapan,
Membias jingga sebelum akhirnya menggiringku kekegelapan.
Aku rindu sosokmu yang memberitahu aku bahwa Cinta terpendam,
Adalah bahasa keheningan dengan hati yang saling menggenggam,
Jadi, Apakah salah jika selalu namamu Yang terukir?
Meski rasa ini tanpa nama, tanpa sebab, tanpa mula, tanpa akhir?
Setiap malam tidurku terasa ke
Dirimu pergi, kini menjelma sebagai akar dari saraf
Menjamah seluruh isi kepalaku
Merasuk kedalam pikiran yang kelabu
Setiap pagi bangunku yang singkat
Dirimu menjelma sebagai kicauan burung
Menyapa manis di bawah rindang pohon
Yang memaki sanubari akan kamu
Tak kah kau rasakan bahwa aku merindu
Melihat paras wajahmu juga raut senyummu
Karena raga dan hati saling terpisah
Dan aku tak bisa memusnahkan jarak yang berkuasa
Kuceritakan ulang kisah kita pada bait-baitku
Tentang rinduku dalam dua bulan itu
Tentang secangkir rindu yang ku teguk tiap malamnya tanpamu
Tentang secangkir kopi yang selalu kau teguk disampingku
Jadi bagaimana yang kurindu kau atau kopinya
Jadi bagaimana yang menemanimu aku atau kopinya
Mentari selalu saja memirangkan pucukan pepohonan
Seolah isyarat kesyahduan malam selalu saja berakhir
Namun tetap saja secangkir rindu itu selalu tersaji dimeja belajarku
Diruang kamar yang itu-itu juga
Diruang kalbu yang itu-itu lagi
Ku nanti kau dalam janji temu yang kau umbar
Ingin lekas kunikmati panahnya masa perkuliahan
Dengan begitu secangkir rindu itu kau pecahkan
Dan takkan tersaji lagi dimeja belajarku yang bukan itu lagi
Itulah Kumpulan 5 Puisi tentang Rindu serta Kangen yang terpendam khusus untukmu. Kamu tau bahwa Aku disini memendam itu, seraya bertanya adakah hal sama yang kau rasakan?.
Kekasih dalam kerinduan ini, kamu tau dimana akan menemukanku... karena aku tak pernah mengganti apapun itu termasuk media kita, karena itu aku menunggumu untuk tepati janji-janji itu, bersamamu merindukanmu di sertapuisi.blogspot.com
Penghalang itu tentu sangat menyesakkan hati, maskipun demikian ku harap janji kita tak akan pernah luntur bahkan badai besar menghampiri.
Kekuatan cinta beserta rasa yang telah terjalin begitu lama, semestinya membuat ikatan cinta kita kokoh tak tergoyah.
Saat cinta mulai terhalang batu yang teramat besar, masihkah ada rindu yang terpendam dihati.
Ataukah cinta itu luntur tak bertepi, berdiri membatu tanpa rasa yang dulu kita miliki.
Ku coba menuliskan kisah antara engkau dan aku disini, di blog sertapuisi.blogspot.com
Berikut 5 Puisi Rindu Beserta Cinta yang terpendam Menanti
1. Rindu dalam Syair Sendu
Karya: Adi Taufik, S.Pd (Ridho An Nidzar)Sayup-sayup suara angin malam
Bagai syair sendu nyanyian alam
Puisi rindu yang kini membelenggu
Menuliskan kisah antara engkau dan aku
Bait-bait nada rindu
Kurangkai dalam alunan rasa cintaku
Walau hanyalah syair sendu
Namun itulah ungkapan kejujuranku
Akan kupantulkan pada cermin kesetiaan
Kan kubiarkan kau yang menungguku
Kan kucoba bagaimana kesetiaanmu
Agar kau pun bisa merasakan jua
Bagaimana rindu itu sebenarnya
Agar kau dapat mengerti apa itu kesungguhan
Bukan sebuah kepalsuan bukan candaan
Sebagaimana yang engkau tuduhkan
Inilah rasanya rindu
Memberatkan diri membuat cemburu
Inilah rasanya rindu
Biarkanlah aku tetap menunggu
Walau aku pun tahu
Di antara bias dan raguku
Di antara siang dan malamku
Di antara mimpi dan khayalku
Dalam rinduku ada namamu
2. Angin Sendu Beserta Rindu
Karya: Aida Noer AstiAngin,,
bawalah rinduku terbang bersamamu
kemanapun yang kau anggap itu perlu,
karena ku tau kau begitu jauh dan pasti kau akan datang kapanpun kau mau
Angin,,
bawalah jauh rinduku yang selalu menyesakkan kalbu, terserah hasratmu yang penting aku tak merasa kelu. Angin,,
datanglah, datanglah membawa nafasku
berilah kehidupan untuk sepiku,
tawarkan semua tangisku datanglah angin,
datang membawaku selepas dirimu.
Angin,, apakah kau mau membawa jawaban dari rinduku?
Apa yang kau dapat untuk membicarakan sesuatu kepadaku!
tentang dia angin,,
tentang dia alasan setiap rinduku.
Angin,, siapakah dia? jawab aku!
dimana dia, tanya diriku,
apakah dia merindukan ku,
apakah dia tau semua hal itu
Angin,, bawalah rinduku kepada dia yang menjadi pertanyaan hati,
ceritakan padanya, bahwa kau datang untuk penantianku,
berikan dia alasan,
mengapa aku rindu, dan pinta jawaban atas segala hal itu.
Angin,,
kau tau, bahwa aku disini menunggu semua itu,
menunggu kabar indah dari datang mu,
tentang hal dia,dia yang selalu dalam hatiku,
yang ku cinta dalam diamku,
yang kutungu dalam rinduku,
yang kutulis selalu,
yang ku jaga hatiku hanya untuk kekasihku itu,
Kekasih yang telah lama menemaniku.
3. Tanpa Mula, Tanpa Akhir
Karya: Fiersa BesariAku senang wangimu Yang tertinggal,
Di sela kalimat manis yang berpenggal-penggal,
Di antara reruntuhan kenangan yang membatu,
Wangimu, sayangku,adalah sebuah mesin waktu...
Aku suka matamu yang coklat penuh hasrat,
Membuat melangkah pergi darimu terasa sangat berat,
Dengan mata itu kau memandang alam semesta,
Dengan mata itu pula kau menjadikanku tak mampu berkata apa-apa.
Aku benci senyummu yang dipenuhi zat adiktif,
Sampai aku tak tahu lagi mana yang fakta, mana yang fiktif,
Senyum seindah senja itu tak pernah gagal membuatku gelagapan,
Membias jingga sebelum akhirnya menggiringku kekegelapan.
Aku rindu sosokmu yang memberitahu aku bahwa Cinta terpendam,
Adalah bahasa keheningan dengan hati yang saling menggenggam,
Jadi, Apakah salah jika selalu namamu Yang terukir?
Meski rasa ini tanpa nama, tanpa sebab, tanpa mula, tanpa akhir?
4. Aku Merindu
Karya: anonimSetiap malam tidurku terasa ke
Dirimu pergi, kini menjelma sebagai akar dari saraf
Menjamah seluruh isi kepalaku
Merasuk kedalam pikiran yang kelabu
Setiap pagi bangunku yang singkat
Dirimu menjelma sebagai kicauan burung
Menyapa manis di bawah rindang pohon
Yang memaki sanubari akan kamu
Tak kah kau rasakan bahwa aku merindu
Melihat paras wajahmu juga raut senyummu
Karena raga dan hati saling terpisah
Dan aku tak bisa memusnahkan jarak yang berkuasa
5. Secangkir Rindu
Karya: Nur HafizqiKuceritakan ulang kisah kita pada bait-baitku
Tentang rinduku dalam dua bulan itu
Tentang secangkir rindu yang ku teguk tiap malamnya tanpamu
Tentang secangkir kopi yang selalu kau teguk disampingku
Jadi bagaimana yang kurindu kau atau kopinya
Jadi bagaimana yang menemanimu aku atau kopinya
Mentari selalu saja memirangkan pucukan pepohonan
Seolah isyarat kesyahduan malam selalu saja berakhir
Namun tetap saja secangkir rindu itu selalu tersaji dimeja belajarku
Diruang kamar yang itu-itu juga
Diruang kalbu yang itu-itu lagi
Ku nanti kau dalam janji temu yang kau umbar
Ingin lekas kunikmati panahnya masa perkuliahan
Dengan begitu secangkir rindu itu kau pecahkan
Dan takkan tersaji lagi dimeja belajarku yang bukan itu lagi
Itulah Kumpulan 5 Puisi tentang Rindu serta Kangen yang terpendam khusus untukmu. Kamu tau bahwa Aku disini memendam itu, seraya bertanya adakah hal sama yang kau rasakan?.
Kekasih dalam kerinduan ini, kamu tau dimana akan menemukanku... karena aku tak pernah mengganti apapun itu termasuk media kita, karena itu aku menunggumu untuk tepati janji-janji itu, bersamamu merindukanmu di sertapuisi.blogspot.com
Post a Comment for "5 PUISI TENTANG RINDU YANG TERPENDAM"