sertapuisi.blogspot.com - Puisi adalah ragam sastra yang bahasanya terikat oleh Irama, matra, ritma, serta penyusunan larik dan baik.
Irama adalah alunan yang tercipta oleh kalimat yang berimbang, salingan bangun kalimat, dan panjang pendek serta kemerduan bunyi, Matra adalah jumlah, panjang, dan tekanan suku kata pada setiap baris, Rima adalah pengulangan bunyi yang berselang serta Larik dalam puisi adalah sebuah baris yang dapat berupa satu kata saja, dapat difrase, dan dapat pula seperti sebuah kalimat.
Puisi lama biasanya tidak diketahui nama pengarannya dengan pasti. Mereka ada diwarisakan secara turun-menurun.
Contohnya:
Kalau ada sumur di ladang ( g )
Harap boleh menumpang mandi ( i )
Kalau ada umur yang panjang ( g )
Harap kita berjumpa lagi ( i )
Tema pantun di atas adalah ucapan perpisahan dan suatu harapan untuk berjumpa lagi rima pantun di atas g – i – g- i
Contohnya:
Waktu memasang jaring untuk menangkap kancil (kutu hewan), pawang mengucapkan mantra sebagai berikut :
Kutu hutan suruh keluar
Suruh keluar beranak-anak
Suruh keluar bercucu-cucu
Suruh keluar bercicit-cicit
Suruh keluar bermonyet-monyet
Suruh keluar berentah-entah
Contohnya:
Dari kecil ibu besarkan
Ibu jaga minum dan makan
Ibu beri bermacam didikan
Sekarang hendak kau tinggalkan
Tema syair tersebut adalah suatu nasihat agar kita tidak melupakan jasa seorang ibu yang telah melahirkan, membesarkan serta mendidik kita.
Contohnya:
baik memilih kawan ( n )
salah-salah bisa jadi lawan ( n )
Tema gurindam di atas adalah nasihat agar hati-hati dalam memilih kawan. Kalau kita salah dalam memilih kawan , bisa –bisa kawan itu akan menjerumuskan kita. Rima gurindam tersebut adalah A – A
Contohnya:
AKU Kalau sampai waktuku
'Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih perih
Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
Catatan sertapuisi.blogspot.com: Aku adalah sebuah puisi karya Chairil Anwar.
Penulis puisi-puisi modern lebih mengutamakan bagaimana idenya dapat dipahami oleh masyarakat yang ditujunya, selain itu mereka memang ingin mengutarakan segala yang dirasakan atau yang dipikirkan secara lebih bagus (luwes dan tegas). Meskipun demikian, mereka tetap menggunakan bahasa-bahasa indah yang merupakan ciri-ciri sebuah puisi.
Contohnya:
GERIMIS : buat ibu di perut sunyi
Tik, tik, tik
Gerimis turun menitik
Tik, tik, di atas genting
Tik, tik, tik
Tak ada suara lain
Hanya tik, tik, dan tik
Malam ini
Aku bagitu takut
Pada tik, tik, dan tik
Yang sembunyikan bulan
Yang sembunyikan bintang
Berhentilah tik, tik, tik
Muncullah bulan
Mucullah bintang
Agar dapat ku kirim salam
Pada ibu tercinta di perut sunyi
Irama adalah alunan yang tercipta oleh kalimat yang berimbang, salingan bangun kalimat, dan panjang pendek serta kemerduan bunyi, Matra adalah jumlah, panjang, dan tekanan suku kata pada setiap baris, Rima adalah pengulangan bunyi yang berselang serta Larik dalam puisi adalah sebuah baris yang dapat berupa satu kata saja, dapat difrase, dan dapat pula seperti sebuah kalimat.
BERIKUT ADALAH JENIS-JENIS PUISI BESERTA CONTOHNYA.
1. PUISI LAMA
Puisi lama adalah puisi Indonesia yang belum terpengaruh puisi barat, puisi lama antara lain meliputi pantun, gurindam, syair , matra dan bidal.Puisi lama biasanya tidak diketahui nama pengarannya dengan pasti. Mereka ada diwarisakan secara turun-menurun.
1.1. Pantun
Pantun adalah bentuk puisi yang biasanya mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:- Tiap bait terdiriri atas empat baris
- Baris pertama dan baris kedua berisi sampiran
- Baris ketiga dan kempat berisi pesan yang akan disampaikan
Contohnya:
Kalau ada sumur di ladang ( g )
Harap boleh menumpang mandi ( i )
Kalau ada umur yang panjang ( g )
Harap kita berjumpa lagi ( i )
Tema pantun di atas adalah ucapan perpisahan dan suatu harapan untuk berjumpa lagi rima pantun di atas g – i – g- i
1.2. Mantra
Mantra adalah puisi yang berisi ucapan-ucapan yang dianggap mengandung kekuatan gaib dan biasanya diucapkan oleh seseorang atau beberapa orang pawang.Contohnya:
Waktu memasang jaring untuk menangkap kancil (kutu hewan), pawang mengucapkan mantra sebagai berikut :
Kutu hutan suruh keluar
Suruh keluar beranak-anak
Suruh keluar bercucu-cucu
Suruh keluar bercicit-cicit
Suruh keluar bermonyet-monyet
Suruh keluar berentah-entah
1.3. Syair
Syair adalah puisi lama yang terdiri dari empat baris yang berkahiran dengan bunyi yang sama ( a-a-a-a).Contohnya:
Dari kecil ibu besarkan
Ibu jaga minum dan makan
Ibu beri bermacam didikan
Sekarang hendak kau tinggalkan
Tema syair tersebut adalah suatu nasihat agar kita tidak melupakan jasa seorang ibu yang telah melahirkan, membesarkan serta mendidik kita.
1.4. Gurindam
Gurindam adalah sajak dua baris yang mengandung petuah atau nasihat.Contohnya:
baik memilih kawan ( n )
salah-salah bisa jadi lawan ( n )
Tema gurindam di atas adalah nasihat agar hati-hati dalam memilih kawan. Kalau kita salah dalam memilih kawan , bisa –bisa kawan itu akan menjerumuskan kita. Rima gurindam tersebut adalah A – A
2. PUISI BARU
Puisi baru adalah puisi yang sudah mendapat pengaruh dari puisi barat dalam puisi baru, ikatan-ikatan rima dan banyaknya baris dalam setiap bait sudah tidak terlalu dipentingkan. Puisi-puisi baru biasanya diketahui nama pengarangnya dengan pasti.Contohnya:
AKU Kalau sampai waktuku
'Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih perih
Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
Catatan sertapuisi.blogspot.com: Aku adalah sebuah puisi karya Chairil Anwar.
3. PUISI MODERN
Puisi modern adalah puisi yang lebih mengutamakan isi dari pada ikatan-ikatan lainnya. Dalam puisi modern penyair seolah-olah terbebas dari ikatan-ikatan yang seharusnya ada pada sebuah puisi.Penulis puisi-puisi modern lebih mengutamakan bagaimana idenya dapat dipahami oleh masyarakat yang ditujunya, selain itu mereka memang ingin mengutarakan segala yang dirasakan atau yang dipikirkan secara lebih bagus (luwes dan tegas). Meskipun demikian, mereka tetap menggunakan bahasa-bahasa indah yang merupakan ciri-ciri sebuah puisi.
Contohnya:
GERIMIS : buat ibu di perut sunyi
Tik, tik, tik
Gerimis turun menitik
Tik, tik, di atas genting
Tik, tik, tik
Tak ada suara lain
Hanya tik, tik, dan tik
Malam ini
Aku bagitu takut
Pada tik, tik, dan tik
Yang sembunyikan bulan
Yang sembunyikan bintang
Berhentilah tik, tik, tik
Muncullah bulan
Mucullah bintang
Agar dapat ku kirim salam
Pada ibu tercinta di perut sunyi
Post a Comment for "3 JENIS PUISI"