sertapuisi.blogspot.com, Dr. Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla, sering ditulis sebagai Jusuf Kalla atau JK adalah pengusaha dan politisi Indonesia yang menjabat sebagai Wakil Presiden Indonesia ke-10 dan ke-12. Ia merupakan Wakil Presiden Indonesia pertama yang menjabat 2 kali, ia menjadi Wapres dalam 2 masa jabatan yang tidak berturut-turut. - Wikipedia
Pada akun Instagram milik JK pada Sabtu (28/3), Ia menulis sebuah karya sastra puisi. Puisi ini ditulis sebagai bentuk kepeduliannya dengan isi lengkap menyampaikan bagaimana pandemi COVID-19 menyebar di dunia dan menyebabkan bermacam kekhawatiran.
Pandemi sendiri merupakan sebuah epidemi yang telah menyebar ke berbagai benua dan negara, umumnya menyerang banyak orang. Oleh sebab itu, WHO (World Health Organization atau Badan Kesehatan Dunia) secara resmi mendeklarasikan virus corona (COVID-19) sebagai pandemi pada tanggal 9 Maret 2020. Artinya, virus corona telah menyebar secara luas di dunia.
Kekhawatiran terhadap penyebaran Virus corona inilah yang kemudian menjadi inspirasi JK serta mengajak bangsa untuk semangat menghadapi pandemi, bersatu, dan saling bantu.
Inspirasi JK yang dituangkan dalam bentuk kata-kata kesusastraan syair ini juga ditulis sebagai ungkapan terima kasih bagi dokter, perawat, dan sukarelawan yang telah berjuang di garis depan penanganan COVID-19.
Ungkapan serta kata-kata menyentuh hati ini sebagaiman tulisan di artikel sertapuisi.blogspot.com:
Menyebar kemana-mana tanpa pemberitahuan
Melampaui batas Negara dan Jabatan
Memapar segala Bangsa tanpa ampun
Di Korea menyebar dari tempat Peribadatan
Melanda Qom, tempat suci Syiah di Iran
Di ltalia merebak di Kota mode Milan
Di Negeri ini diawali di tempat Hiburan
Hari-hari Inl penuh dengan kekhawatiran
Dimana doa terbaik sudah dipanjatkan
Bekerja, belajar, dan ibadah sudah dirumahkan
Menunggu nasib baik penuh harapan
Ya Tuhan. berilah kepada para ahli, kemampuan
Untuk menemukan yang dicari, obat dan vaksin Sebagaimana janji-Mu, bahwa semua penyakit ada obatnya
Agar kami dapat beribadah lagi di Masjid dengan gembira
Kepada Bangsa, bersatu dengan penuh semangat
Semua dapat membantu sesuai kemampuan
Bagi yang Ahli membantu yang Sakit
Bagi yang mampu membantu yang rentan
Kepada para Dokter dan Perawat, terima kasih atas ketulusan
Dan atas upaya yang penuh risiko dan pengorbanan Kepada para Relawan, terima kasih atas Pengabdian
Akhirnya kepada Allah jualah kami memohon
Sejak engkau datang, kami mengurung diri
dalam rumah. Mengunci pintu dan jendela, menutup
Lubang angin, menutup segala yang terbuka dari rasa
takut. Padahal kami tak tahu, engkau ada di luar
Atau di dalam tubuh kami.
Siapakah engkau, Corona?
Engkau mengusir kami dari Jalan-jalan, mal, pasar,
kantor-kantor, sekolah, kampus-kampus, bahkan
dari rumah ibadah kami. Padahal kami selalu tak mampu
untuk keluar dari keramaian dalam kepala kami.
Siapakah engkau, Corona.
Engkau datang seperti bala tentara dalam
operasi senyap. Menembaki ribuan orang
di seluruh dunia dengan peluru kecemasan,
padahal kami hanya orang biasa yang tak
Punya senjata, yang selalu percaya bahwa
perang hanya untuk para tentara.
Siapakah engkau, Corona?
Hari ini, kami memang akhirnya mengunci diri
Dalam rumah, tapi kami tidak sedang menyerah.
Peluru-peluru sedang kami siapkan dari doa-doa
yang setiap saat kami rapalkan. Kami punya iman
yang setiap waktu menyala dalam kegelapan.
Tapi siapakah engkau, Corona.
Apakah engkau hanya datang sebagai pengecut, yang
menyerang saat kami buta. Saat kami kerap lalai
menyalakan api iman dalam dada. Saat kami terlalu
bahagia dengan gemerlap dunia, dan lupa pada dosa-dosa.
Corona, siapapun engkau, kami tak lagi peduli.
Karena hari ini, kami sedang berdiam dalam diri,
mencari tahu, siapakah kami sesungguhnya
dalam tubuh yang fana.
Marhalim Zaini, 2020
Punya karya sendiri untuk kata, puisi serta pantun dengan tema Corona, baik yang singkat maupun panjang? bagikan dikolom komentar agar kami kumpulkan sebagai referensi pengunjung sertapuisi.blogspot.com
Pada akun Instagram milik JK pada Sabtu (28/3), Ia menulis sebuah karya sastra puisi. Puisi ini ditulis sebagai bentuk kepeduliannya dengan isi lengkap menyampaikan bagaimana pandemi COVID-19 menyebar di dunia dan menyebabkan bermacam kekhawatiran.
Pandemi sendiri merupakan sebuah epidemi yang telah menyebar ke berbagai benua dan negara, umumnya menyerang banyak orang. Oleh sebab itu, WHO (World Health Organization atau Badan Kesehatan Dunia) secara resmi mendeklarasikan virus corona (COVID-19) sebagai pandemi pada tanggal 9 Maret 2020. Artinya, virus corona telah menyebar secara luas di dunia.
Kekhawatiran terhadap penyebaran Virus corona inilah yang kemudian menjadi inspirasi JK serta mengajak bangsa untuk semangat menghadapi pandemi, bersatu, dan saling bantu.
Inspirasi JK yang dituangkan dalam bentuk kata-kata kesusastraan syair ini juga ditulis sebagai ungkapan terima kasih bagi dokter, perawat, dan sukarelawan yang telah berjuang di garis depan penanganan COVID-19.
Ungkapan serta kata-kata menyentuh hati ini sebagaiman tulisan di artikel sertapuisi.blogspot.com:
PUISI TENTANG CORONA VIRUS KARYA JUSUF KALLA
Semua bermula dari WuhanMenyebar kemana-mana tanpa pemberitahuan
Melampaui batas Negara dan Jabatan
Memapar segala Bangsa tanpa ampun
Di Korea menyebar dari tempat Peribadatan
Melanda Qom, tempat suci Syiah di Iran
Di ltalia merebak di Kota mode Milan
Di Negeri ini diawali di tempat Hiburan
Hari-hari Inl penuh dengan kekhawatiran
Dimana doa terbaik sudah dipanjatkan
Bekerja, belajar, dan ibadah sudah dirumahkan
Menunggu nasib baik penuh harapan
Ya Tuhan. berilah kepada para ahli, kemampuan
Untuk menemukan yang dicari, obat dan vaksin Sebagaimana janji-Mu, bahwa semua penyakit ada obatnya
Agar kami dapat beribadah lagi di Masjid dengan gembira
Kepada Bangsa, bersatu dengan penuh semangat
Semua dapat membantu sesuai kemampuan
Bagi yang Ahli membantu yang Sakit
Bagi yang mampu membantu yang rentan
Kepada para Dokter dan Perawat, terima kasih atas ketulusan
Dan atas upaya yang penuh risiko dan pengorbanan Kepada para Relawan, terima kasih atas Pengabdian
Akhirnya kepada Allah jualah kami memohon
PANDEMI VIRUS CORONA: SIAPAKAH ENGKAU, CORONA
Selain Dr. Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla, Sastrawan Marhalim Zaini menulis sebuah karya sastra puisi tentang pandemi corona atau Covid-19, yang penyebarannya semakin masif di Indonesia dengan judul "Siapakah Engkau, Corona".PUISI SIAPAKAH ENGKAU, CORONA
Puisi karya: Marhalim ZainiSejak engkau datang, kami mengurung diri
dalam rumah. Mengunci pintu dan jendela, menutup
Lubang angin, menutup segala yang terbuka dari rasa
takut. Padahal kami tak tahu, engkau ada di luar
Atau di dalam tubuh kami.
Siapakah engkau, Corona?
Engkau mengusir kami dari Jalan-jalan, mal, pasar,
kantor-kantor, sekolah, kampus-kampus, bahkan
dari rumah ibadah kami. Padahal kami selalu tak mampu
untuk keluar dari keramaian dalam kepala kami.
Siapakah engkau, Corona.
Engkau datang seperti bala tentara dalam
operasi senyap. Menembaki ribuan orang
di seluruh dunia dengan peluru kecemasan,
padahal kami hanya orang biasa yang tak
Punya senjata, yang selalu percaya bahwa
perang hanya untuk para tentara.
Siapakah engkau, Corona?
Hari ini, kami memang akhirnya mengunci diri
Dalam rumah, tapi kami tidak sedang menyerah.
Peluru-peluru sedang kami siapkan dari doa-doa
yang setiap saat kami rapalkan. Kami punya iman
yang setiap waktu menyala dalam kegelapan.
Tapi siapakah engkau, Corona.
Apakah engkau hanya datang sebagai pengecut, yang
menyerang saat kami buta. Saat kami kerap lalai
menyalakan api iman dalam dada. Saat kami terlalu
bahagia dengan gemerlap dunia, dan lupa pada dosa-dosa.
Corona, siapapun engkau, kami tak lagi peduli.
Karena hari ini, kami sedang berdiam dalam diri,
mencari tahu, siapakah kami sesungguhnya
dalam tubuh yang fana.
Marhalim Zaini, 2020
Punya karya sendiri untuk kata, puisi serta pantun dengan tema Corona, baik yang singkat maupun panjang? bagikan dikolom komentar agar kami kumpulkan sebagai referensi pengunjung sertapuisi.blogspot.com
Post a Comment for "JUSUF KALLA: PUISI TENTANG VIRUS CORONA"