Puisi Hari Bumi 2025: Suara Alam dan Cinta untuk Bumi Pertiwi

Puisi Hari Bumi dan Alam Indonesia

SERTAPUISI — Setiap 22 April, dunia menundukkan kepala sejenak untuk bumi. Hari Bumi bukan hanya peringatan, melainkan panggilan hati agar manusia kembali mencintai tempat pijaknya. Melalui puisi, kita bisa menyapa alam, menuturkan kasih, sekaligus menegur diri agar lebih arif menjaga semesta.

Makna Hari Bumi dan Suara Alam

Hari Bumi mengajarkan kita tentang keseimbangan dan tanggung jawab. Di tengah hiruk-pikuk kota, sering kali kita lupa bahwa bumi bukan hanya tempat tinggal, melainkan ibu yang memberi napas kehidupan. Puisi tentang Hari Bumi menjadi cermin: sejauh mana kita menghargai udara, tanah, dan air yang setia memberi tanpa pamrih.

Kumpulan Puisi Hari Bumi 2025

1. Bumi Menyapa Lewat Angin

Karya: Tim SERTAPUISI

Embun jatuh di ujung daun,
Bumi berbisik lembut di antara hembusan angin.
Ia berkata, “Jagalah aku,”
karena langkahmu adalah jejak masa depanmu.

Gunung tak pernah meminta dipuji,
Sungai tak pernah ingin ternoda,
Namun tangan manusia sering lupa:
mereka juga bernyawa dalam diamnya.

2. Doa untuk Ibu Pertiwi

Karya: Salsabila Nur

Bumi, Ibu dari segala ibu,
di telapakmu kami tumbuh dan berakar.
Maafkan bila kami kerap lalai,
mencemari udara dengan ego yang tak berhenti menguap.

Kini, kami datang membawa doa,
agar langitmu kembali biru,
dan lautmu kembali bening seperti doa anak-anak
yang berlari di tepi pantai.

3. Hutan yang Menangis

Karya: Asia Mulsiani

Dengarlah, suara ranting itu bukan hanya gesekan,
ia adalah tangisan hutan yang kehilangan nyanyian burung.
Api membakar rindunya pada hujan,
dan kita hanya diam, menonton luka itu jadi arang.

4. Puisi Anak Sekolah tentang Bumi

Karya: Pelajar Indonesia

Bumi rumah kita,
kita rawat bersama.
Buang sampah pada tempatnya,
tanam pohon untuk udara segar.
Bumi tersenyum, kita pun bahagia.

5. Ketika Langit Tak Lagi Biru

Karya: Dewi Ratna

Langit kelabu, laut berdebu,
matahari malu bersinar di wajah bumi.
Apakah ini tanda kita lupa,
bahwa mencintai bumi adalah bagian dari mencintai diri?

Makna Puisi Hari Bumi bagi Generasi Muda

Puisi tentang Hari Bumi bukan hanya kumpulan kata indah, tetapi panggilan nurani. Melalui bait-baitnya, generasi muda diajak untuk tidak hanya mencintai keindahan alam, melainkan menjaga dan merawatnya dengan tindakan nyata.

Seperti dalam pembelajaran majas perbandingan dalam puisi , setiap metafora bumi menyiratkan pesan cinta, pengorbanan, dan tanggung jawab. Itulah hakikat puisi: menyentuh jiwa agar berubah menjadi laku.

Penutup: Renungan untuk Bumi yang Setia

Setiap langkah yang kita ambil adalah doa, setiap tindakan adalah tanda cinta. Bumi telah memberi segalanya tanpa menagih balasan. Kini giliran kita menjaga, merawat, dan melestarikannya. Sebab, mencintai bumi adalah bentuk tertinggi dari mencintai kehidupan itu sendiri.


Baca juga: Kumpulan Kata Mutiara Ucapan Hari Sumpah Pemuda 2025: Semangat dan Inspirasi untuk Generasi Muda

Posting Komentar untuk "Puisi Hari Bumi 2025: Suara Alam dan Cinta untuk Bumi Pertiwi"