Jelaskan Pengertian Sajak, Ciri Sajak, dan Macam-Macam Sajak?. sertapuisi.blogspot.com, Sajak adalah persamaan bunyi. Persamaan yang terdapat pada kalimat atau perkataan, di awal, di tengah, serta di akhir perkataan. Walaupun sajak bukan menjadi syarat khusus bagi sesuatu puisi lama, tetapi pengaruhnya sangat mengikat kepada baentukdan pilihan kata dalam puisi itu.
Sajak adalah puisi, tetapi puisi belum tentu sajak. Puisi mungkin saja terdapat dalam prosa seperti cerpen, novel, atau esai sehingga sering orang mengatakan bahwa kalimat-kalimatnya puitis (bersifat puisi). Puisi menjadi suatu pengungkapan secara implisit, samar, dengan makna yang tersirat, di mana kata-kata condong pada artinya yang konotatif, demikian menurut Putu Arya Tirtawirya. Sementara sajak, lebih luas lagi, tak sekadar hal yang tersirat, tetapi sudah menyangkut materi isi puisi, bahkan sampai ke efek yang ditimbulkan, seperti bunyi. Maka itu, sajak terkadang juga dimaknai sebagai bunyi.
Bunyi dalam syair sebuah sajak terkandung dua unsur, yaitu unsur yang sifatnya lahiriah dan unsur yang sifatnya batiniah. Unsur-unsur lahiriah dalam syair sebuah sajak adalah unsur tema, suasana, imaji, simbol, pilihan kata-kata yang tepat serta indah seperti yang mengandung irama, gaya bahasa serta kata-kata yang "murwakanti". Dalam bahasa Sunda, murwakanti atau purwakanti adalah kedekatan suara suku-kata antar kata-kata yang ada.
Sedangkan Macam-macam unsur batiniah yang ada dalam syair sebuah sajak adalah unsur tema, nada dan suasana, rasa, serta amanat. Macam-macam unsur lahiriah yang ada dalam syair sebuah sajak biasanya dijadikan panduan atau pedoman bagi penulis atau pengarang sajak dalam menulis sajak. Sedangkan unsur-unsur batiniah yang ada dalam syair sebuah sajak biasanya digunakan oleh pembaca sajak sebagai alat untuk menganalisa atau mengapresiasi isi sebuah sajak.
Bagaimana cara membuat sajak yang benar?
Untuk membuat mapun menulis sajak yang benar adalah tulisan berlarik A B A B atau A A A A, memiliki majas, terdapat beberapa diksi, dan memiliki pencitraan.
PENJELASAN SERTAPUISI.BLOGSPOT.COM
Sajak adalah persamaan bunyi. Persamaan yang terdapat pada kalimat atau perkataan, di awal, di tengah, serta di akhir perkataan. Meskipun sajak bukan menjadi syarat khusus bagi sesuatu puisi lama, tetapi pengaruhnya sangat mengikat kepada baentuk dan pilihan kata dalam puisi itu. Sajak terbagi 6 jenis;- Sajak Awal. Sajak Awal Ialah persamaan bunyi yang terdaspat pada awal kalimat, seperti pantun contohnya adalah sebagai berikut:
Kalau tidak karena bulan
Tidaklah bintang meninggi hari
Kalau tidak karena tuan
Tidaklah saya sampai kemari - Sajak Tengah. Persamaan yang terdapat di tengan kalimat, contohnya adalah sebagai berikut:
Guruh petus penuba limbat
Ikan lumba berenang-renang
Tujuh ratus jadikan ubat
Badan berjumpa maka senang - Sajak Akhir. Sajak yang terdapat pada akhir kalimat. Sajak ini terdapat hamper pada segala puisi lama dan puisi baru. contohnya adalah sebagai berikut:
Berdiri aku di tepi pantai
Memandang lepas ke tengah laut
Ombak pulang peceh berderai
Keribaan pasar rindu berpaut, - Asonansi. Persamaan bunyi hujruf hidup (voksal) yang terdapat dalam perkataan atau kalimat. contohnya adalah:
Kini kami bertikai pangkai
Diantara dua mana mutiara
Jauhari ahli lalai menilai
Lengah langsung melewat abad - Sajak Sempurna. Dalam memilih perkataan untuk mencapai perasamaan bunyi, tiadalah selalu bunyi itu jatuh yang sempurna pada suara yang sama, ada yang mirip dan ada yang benar-benar tepat. Yang tepat disebut sajak sempurna. contohnya:
Gabak hari awan pun mendung
Pandan terkulai menderita
Sejak mati ayah kandung
Makan berhurai air mata - Sajak Tak Sempurna. Hanya bunyinya saja yang hamper bersamaan, seperti contoh:
Uncang buruk tak tertali
Kian kemari bergantung-gantung
Bujang buruk tak berbini
Kian kemari meraung-raung
Sajak adalah puisi, tetapi puisi belum tentu sajak. Puisi mungkin saja terdapat dalam prosa seperti cerpen, novel, atau esai sehingga sering orang mengatakan bahwa kalimat-kalimatnya puitis (bersifat puisi). Puisi menjadi suatu pengungkapan secara implisit, samar, dengan makna yang tersirat, di mana kata-kata condong pada artinya yang konotatif, demikian menurut Putu Arya Tirtawirya. Sementara sajak, lebih luas lagi, tak sekadar hal yang tersirat, tetapi sudah menyangkut materi isi puisi, bahkan sampai ke efek yang ditimbulkan, seperti bunyi. Maka itu, sajak terkadang juga dimaknai sebagai bunyi.
Bunyi dalam syair sebuah sajak terkandung dua unsur, yaitu unsur yang sifatnya lahiriah dan unsur yang sifatnya batiniah. Unsur-unsur lahiriah dalam syair sebuah sajak adalah unsur tema, suasana, imaji, simbol, pilihan kata-kata yang tepat serta indah seperti yang mengandung irama, gaya bahasa serta kata-kata yang "murwakanti". Dalam bahasa Sunda, murwakanti atau purwakanti adalah kedekatan suara suku-kata antar kata-kata yang ada.
Sedangkan Macam-macam unsur batiniah yang ada dalam syair sebuah sajak adalah unsur tema, nada dan suasana, rasa, serta amanat. Macam-macam unsur lahiriah yang ada dalam syair sebuah sajak biasanya dijadikan panduan atau pedoman bagi penulis atau pengarang sajak dalam menulis sajak. Sedangkan unsur-unsur batiniah yang ada dalam syair sebuah sajak biasanya digunakan oleh pembaca sajak sebagai alat untuk menganalisa atau mengapresiasi isi sebuah sajak.
Bagaimana cara membuat sajak yang benar?
Untuk membuat mapun menulis sajak yang benar adalah tulisan berlarik A B A B atau A A A A, memiliki majas, terdapat beberapa diksi, dan memiliki pencitraan.
Post a Comment for "PENJELASAN PENGERTIAN SAJAK, CIRI SAJAK, & MACAM-MACAM SAJAK"