Puisi Ramadhan 2026: Kumpulan Puisi Menyentuh Hati Menyambut Bulan Penuh Berkah

Ilustrasi lentera Ramadhan 2026 menyala di malam penuh berkah, simbol puisi dan harapan baru
Lentera Ramadhan menyala — simbol harapan, doa, dan puisi yang tumbuh di hati.

Ramadhan kembali menyapa — lembut seperti embun pagi yang menetes di ujung daun. Dalam sunyi, hati kembali berbenah. Waktu seolah berputar pelan, membawa kita kembali pada makna suci: kesabaran, keikhlasan, dan harapan akan ampunan. Di sinilah, puisi menjadi lantunan jiwa yang menuturkan rindu pada bulan penuh berkah.

Kumpulan Puisi Ramadhan 2026

1. Menyapa Bulan Suci

Bulan sabit muncul di langit senja,
Cahaya lembutnya mengetuk dada.
Ramadhan datang membawa berita,
Waktu untuk jiwa kembali pada cinta.

Doa pun mengalir di sela sujud,
Menyentuh hati yang dulu rapuh.
Ya Allah, jadikan Ramadhan ini,
Cahaya bagi yang mencari arah baru.

2. Puisi Hijrah Ramadhan

Aku berhenti di tepian waktu,
Menatap luka yang mulai sembuh.
Ramadhan, engkau datang membawa pintu,
Tempat hati kembali berteduh.

Dalam lapar aku belajar sabar,
Dalam dahaga aku temukan makna.
Ternyata hijrah bukan sekadar langkah,
Tapi perjalanan pulang menuju cahaya.

3. Doa Anak Sekolah di Bulan Puasa

Aku kecil, tapi hatiku penuh doa,
Setiap azan aku belajar setia.
Meski haus datang bertamu,
Aku kuat karena ingin dicinta-Mu.

Di sekolah kami membaca Al-Qur’an,
Bersama teman kami tersenyum.
Ramadhan bukan sekadar menahan lapar,
Tapi belajar menjadi insan yang lembut dan makmur.

Bulan sabit Ramadhan dan buku puisi terbuka di atas sajadah, menggambarkan renungan dan makna suci
Bulan sabit memantul di lembar puisi — tanda Ramadhan tiba, mengajak hati menulis harapan baru.

4. Ramadhan dan Cinta

Cinta tak hanya tentang kata,
Tapi juga doa yang berbisik lembut.
Ramadhan mengajarkanku diam,
Bahwa rindu yang suci tak perlu ribut.

Dalam tenang aku temukan cinta,
Tak pada dunia, tapi pada-Nya.
Sebab puasa adalah bahasa hati,
Yang berbicara tanpa suara.

5. Cahaya di Ujung Malam

Di sepertiga malam aku terbangun,
Menyebut nama-Mu dengan lirih.
Dalam sujud, air mata pun jatuh,
Seakan segala dosa luruh.

Ramadhan, engkau bukan sekadar waktu,
Tapi perjalanan menemukan kembali diriku.

Makna dan Refleksi Puisi Ramadhan

Dari setiap bait yang terucap, tersimpan rindu akan kedamaian. Ramadhan bukan hanya tentang menahan lapar dan haus, melainkan tentang memperindah hati dan memperbaiki diri. Puisi menjadi cermin batin — mengajak pembaca merenung, bersyukur, dan kembali mengenali makna cinta Ilahi.

Sebagaimana dijelaskan dalam Pengertian Puisi: Definisi, Unsur, dan Maknanya dalam Karya Sastra , setiap karya sastra adalah wujud dari perasaan manusia yang mendalam. Dan dalam Ramadhan, perasaan itu menemukan bentuk paling lembutnya.

Untuk melihat bagaimana karya sastra terus berkembang, simak juga Puisi Modern untuk Pelajar 2025: Pengertian, Ciri-Ciri & Contoh Kreatif , sebagai refleksi bahwa tradisi menulis puisi selalu hidup dalam semangat zaman.

Penutup

Ramadhan adalah sajak yang ditulis langsung oleh Tuhan di lembar hati manusia. Setiap harinya mengajarkan makna: kesabaran, kasih, dan keikhlasan. Semoga bait-bait puisi di atas menjadi teman bagi setiap langkah hijrah kita — menuju cahaya yang tak pernah padam.

Posting Komentar untuk "Puisi Ramadhan 2026: Kumpulan Puisi Menyentuh Hati Menyambut Bulan Penuh Berkah"