KARYA SASTRA PUISI

sertapuisi.blogspot.com - Pengertian sastra itu sendiri cukup luas dan bermacam-macam. Dalam bahasa penutur asing, kata sastra itu diberikan sebagai literature (Inggris), literature (Jerman), literature (Francis). Semua kata itu berasal dari bahasa Yunani merupakan asal mula seluruh pembendaharaan kata yang berupa huruf dan tulisan. Kata tersebut yang pertama kali digunakan untuk tata bahasa dan puisi. Sedangkan dalam Kamus Istilah Sastra terbitan Universitas Indonesia Press karya Panuti Sudjiman menuliskan bahwa sastra adalah karya lisan atau tertulis yang memiliki berbagai ciri keunggulan seperti keorisinilan, keartistikan, keindahan dalam isi dan ungkapannya. Ada juga yang mengartikan sastra berupa teks rekaan baik puisi maupun prosa yang nilainya tergantung pada kedalaman pikiran dan ekspresi jiwa (Kamus Istilah Sastra terbitan Balai Pustaka).

https://sertapuisi.blogspot.com/


PENGERTIAN PUISI DALAM SASTRA

Salah satu bentuk dari sastra yaitu berupa puisi. Puisi merupakan bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan mengkonsentrasikan semua kekuatan bahasa dengan pengkonsentrasian bentuk fisik dan batinnya. Semua karya sastra bersifat imajinatif dan penggunaan bahasa secara khusus sangat jelas tampak pada karya-karya puisi dimana para sastrawan berusaha, agar melalui pengolahan terhadap bahasa akan meningkatkan daya ungkap dan sekaligus keindahan bahasa itu.


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, puisi dimaknai sebagai ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait. Pengertian demikian adalah pengertian puisi secara etimologis dan istilah umum hanya berlaku untuk puisi-puisi lama atau tradisional. Sehingga pengertian puisi mengalami perubahan disebabkan oleh selera dan estetik.


Puisi merupakan ungkapan perasaan atau pikiran penyairnya dalam satu bentuk ciptaan yang utuh dan menyatu. Secara garis besar, sebuah puisi terdiri atas 6 unsur, yaitu: tema, suasana, imajinasi, amanat, nada dan perasaan. Sedangkan prinsip dasar sebuah puisi adalah berkata sedikit mungkin, tetapi mempunyai arti sebanyak mungkin.


Puisi bisa berupa syair, pantun, gurindam bahkan puisi modern. Banyak orang yang mencurahkan isi hatinya lewat puisi.


PUISI MENURUT PENDAPAT PARA AHLI

Puisi menurut Sumardi, adalah karya sastra dengan bahasa yang dipadatkan, dipersingkat dan diberi irama dengan bunyi yang padu dan pemilihan kata-kata kias (imajinatif).


Slamet Muljana menyatakan bahwa puisi merupakan bentuk kesustraan yang menggunakan pengulangan suara sebagai ciri khasnya. Pengulangan kata itu menghasilkan rima, ritma dan musikalitas. Batasan yang diberikan Slamet Muljana tersebut berkaitan dengan struktur fisiknya saja.


Jika pengertian itu ditinjau dari segi bentuk batin puisi maka Herbert Spencer menyatakan bahwa puisi merupakan bentuk pengucapan gagasan yang bersifat emosional dengan mempertimbangkan efek keindahan.


Dunton berpendapat bahwa sebenarnya puisi itu merupakan pemikiran manusia secara konkret dan artistik dalam bahasa emosional serta berirama.


Dari pengertian puisi yang ditinjau dari segi fisik dan batinnya oleh ahli-ahli sastra di atas pembahasan sertapuisi.blogspot.com, dapat diuraikan puisi adalah salah satu bentuk kesusastraan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan memperhatikan keindahan bahasa yakni dengan mengkonsentrasikan struktur fisik dan struktur batinnya.


JENIS PUISI

Menurut zamannya, puisi dibedakan atas: Puisi lama dan Puisi Baru.


Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Ciri puisi lama: 1) Merupakan puisi rakyat yang tak dikenal nama pengarangnya. 2) Disampaikan lewat mulut ke mulut, jadi merupakan sastra lisan. 3) Sangat terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata maupun rima. Puisi baru bentuknya lebih bebas daripada puisi lama baik dalam segi jumlah baris, suku kata, maupun rima.


Ciri-ciri Puisi Baru: 1) Bentuknya rapi, simetris. 2) Mempunyai persajakan akhir (yang teratur). 3) Banyak mempergunakan pola sajak pantun dan syair meskipun ada pola yang lain. 4) Sebagian besar puisi empat seuntai. 5) Tiap-tiap barisnya atas sebuah gatra (kesatuan sintaksis). 6) Tiap gatranya terdiri atas dua kata (sebagian besar) 4-5 suku kata.



UNSUR-UNSUR PUISI

Secara garis besar, sebuah karya puisi terdiri atas 6 unsur, yaitu: tema, suasana, imajinasi, amanat, nada dan perasaan. Sedangkan prinsip dasar sebuah puisi adalah berkata sedikit mungkin, tetapi mempunyai arti sebanyak mungkin. Unsur-unsur puisi tidaklah berdiri sendiri, tetapi merupakan sebuah struktur. Seluruh unsur merupakan kesatuan, unsur yang satu dengan unsur yang lainnya menunjukkan hubungan keterjalinan satu dengan yang lainnya. Puisi terdiri atau dua struktur yaitu struktur fisik dan batin.


Struktur batin puisi, atau sering pula disebut sebagai hakikat puisi, meliputi hal-hal sebagai berikut :
  1. Tema (sense). Media puisi adalah bahasa. Tataran bahasa adalah hubungan tanda dengan makna, maka puisi harus bermakna, baik makna tiap kata, baris, bait, maupun makna keseluruhan.
  2. Rasa (feeling). Yaitu sikap penyair terhadap pokok permasalahan yang terdapat dalam puisinya. Pengungkapan tema dan rasa erat kaitannya dengan latar belakang sosial dan psikologi penyair, misalnya latar belakang pendidikan, agama, jenis kelamin, kelas sosial, kedudukan dalam masyarakat, usia, pengalaman sosiologis dan psikologis dan pengetahuan. Kedalaman pengungkapan tema dan ketepatan dalam menyikapi suatu masalah tidak bergantung pada kemampuan penyair memilih kata, ritma, gaya bahasa dan bentuk puisi saja, tetapi lebih banyak bergantung pada wawasan, pengetahuan, pengalaman dan kepribadian yang terbentuk oleh latar belakang sosiologis dan psikologisnya.
  3. Nada (tone). tone Yaitu sikap penyair terhadap pembacanya, nada juga berhubungan dengan tema dan rasa. Penyair dapat menyampaikan tema dengan nada menggurui, mendikte, bekerja sama dengan pembaca, dengan nada sombong, menganggap bodoh dan rendah pembaca dan lain-lain.
  4. Amanat (intention). Sadar maupun tidak, ada tujuan yang mendorong penyair menciptakan puisi. Tujuan tersebut bisa dicari sebelum penyair menciptakan puisi, maupun dapat ditemui dalam puisinya. Sedangkan struktur puisi fisik puisi atau terkadang disebut pula metode puisi, adalah sarana-sarana yang digunakan oleh penyair untuk mengungkapkan hakikat puisi. Struktur fisik puisi meliputi hal-hal sebagai berikut:
    • Perwajahan puisi (tipografi). tipografi Yaitu bentuk puisi seperti halaman yang tidak dipenuhi katakata, tepi kanan kiri, pengaturan barisnya, hingga baris puisi yang tidak selalu dimulai dengan huruf capital dan diakhiri dengan nada tanda titik. Hal-hal tersebut sangat menentukan pemaknaan terhadap puisi.
    • Diksi. Diksi Yaitu pemilihan kata-kata yang dilakukan oleh penyair dalam puisinya. Karena puisi adalah bentuk karya sastra yang sedikit kata-kata dapat mengungkapkan banyak hal, maka katakatanya harus dipilih secermat mungkin. Pemilihan kata-kata dalam puisi erat kaitannya dengan makna, keselarasan bunyi dan urutan kata.
    • Imaji. Imaji Yaitu kata atau susunan kata-kata yang dapat mengungkapkan pengalaman indrawi, seperti penglihatan, pendengaran dan perasaan. Imaji dapat dibagi tiga, yaitu imaji suara (auditif), imaji penglihatan (visual), imaji raba atau sentuh (imaji taktil). Imaji dapat mengakibatkan pembaca seakan-akan melihat, mendengar dan merasakan seperti apa yang dialami penyair.
    • Kata konkret. konkret Yaitu kata yang dapat ditangkap dengan indera yang memungkinkan munculnya imaji. Kata-kata ini berhubungan dengan kiasan atau lambang. Misal kata konkret “salju” : melambangkan kebekuan cinta, kehampaan hidup, sedangkan kata konkret “rawa-rawa” dapat melambangkan tempat kotor, tempat hidup, bumi, kehidupan dan lain lain.
    • Bahasa figuratif. figuratif Yaitu bahasa yang berkias yang dapat menghidupkan atau meningkatkan efek dan menimbulkan konotasi tertentu. Bahasa figuratif menyebabkan puisi menjadi primatis, artinya memancarkan banyak makna atau kaya akan makna.
    • Verifikasi. Verifikasi Yaitu menyangkut rima, ritme dan metrum. Rima adalah persamaan bunyi pada puisi, baik awal, tengah dan akhir baris puisi. Ritma adalah tinggi rendah, panjang pendek, keras lemahnya bunyi. Ritma berbeda dengan metrum. Metrum berupa pengulangan tekanan kata yang tetap. Metrum sifatnya statis. Metrum adalah irama yang tetap, artinya pergantiannya sudah tetap menurut pola tertentu. Hal ini disebabkan oleh jumlah suku kata yang sudah tetap dan tekanannya yang tetap hingga alunan suara yang menaik dan menurun itu tetap saja.



Tentang Blog:

Blog sertapuisi.blogspot.com merupakan situs dengan beragam artikel sastra berupa puisi maupun prosa yang nilainya tergantung pada kedalaman pikiran dan ekspresi jiwa dari karya tokoh penyair dunia, nasional maupun pencinta kesusastraan terkenal lainnya.


Di Artikel sertapuisi.blogspot.com kamu akan menemukan karya tertulis yang memiliki berbagai ciri keunggulan seperti keorisinilan, keartistikan, keindahan dalam isi dan ungkapannya.


Jadi mulai hari ini mari mencurahkan beserta ungkapkan isi hati kamu lewat puisi. Karena prinsip dasarnya, sebuah puisi adalah berkata sedikit mungkin, tetapi mempunyai arti sebanyak mungkin.

Post a Comment for "KARYA SASTRA PUISI"