Tulisan berikut akan membawamu pada kumpulan sajak serta puisi-puisi yang mengangkat tema terkait keindahan alam di Indonesia. Singkatnya yuk terus baca karya-karya anak bangsa Indonesia seperti penyair Kuntowijoyo, W.S. Rendra, Cahya A.W, Cahyaning P, Ronny Maharianto, Haris Rahmat Nugraha, Vino Tritambayong, Husseyn Umar, Haris Rahmat Nugraha, sQa/Rangga, Ade Sulaiman, serta Ayi Jufridar yang telah dikumpulkan dalam blog sertapuisi.blogspot.com:
Perahu yang membawamu
telah kembali
entah ke mana
angin laut mendorongnya ke ujung dunia
Engkau tidak mengerti juga
Duduklah
Ombak yang selalu
pulang dan pergi.
Seperti engkau
mereka berdiri di pantai
menantikan
barangkali
seseorang akan datang dan menebak teka-teki itu.
Matahari bangkit dari sanubariku.
Menyentuh permukaan samodra raya.
Matahari keluar dari mulutku,
menjadi pelangi di cakrawala.
Wajahmu keluar dari jidatku,
Wahai kamu, wanita miskin!
kakimu terbenam di dalam lumpur.
Kamu harapkan beras seperempat gantang,
dan di tengah sawah tuan tanah menanammu!
Satu juta lelaki gundul
keluar dari hutan belantara,
tubuh mereka terbalut lumpur
dan kepala mereka berkilatan
memantulkan cahaya matahari.
Mata mereka menyala
tubuh mereka menjadi bara
dan mereka membakar dunia.
Matahari adalah cakra jingga
yang dilepas tangan Sang Krishna.
Ia menjadi rahmat dan kutukanmu,
ya, umat manusia!
Saat aku membuka mataku,
ku tak percaya bahwa itu nyata
Aku masih berfikir, bahwa aku masih bermimpi
Tetapi aku sadar bahwa keindahan itu benar-benar ada di depanku
Sungguh indah kepulauan ini
Ribuan pulau-pulau berjajar membentuk gugusan pulau yang indah
Gunung-gunung berbaris dari ujung barat ke ujung timur
Samudra luas membentang dengan air yang biru
dan berisi keindahan di bawahnya
Aku bangga menjadi anak Indonesia
Aku berjanaji aku akan menjagamu
Awan kelabu telah pergi
Suara guntur yang menggelegar telah berhenti
Rintik air dari langit tak lagi turun
Tanah yang kering telah menjadi becek
Tumbuhan yang layu telah subur kembali
Sungai yang kering terisi kembali
Binatang – binatang yang kebasahan mulai mengeringkan tubuhnya
Pohon – pohon mulai menyerap air yang jatuh dari langit dengan ujung akarnya
Itulah keadanmu setelah hujan
Semoga tetap begitu selamanya
Demi keselamatan umat manusia
Gelombang jiwa di udara
Laksana sinar di pagi hari
Bagaikan rembulan mengarunggi samudra
Seperti peri kehilangan cahaya matahari
Meskipun langit menyinari bumi
Mirip bola di senja kelap
Umpama terbang setinggi awan
Bagaikan bintang menghiasi malam
Sinar mentari bagaikan surya.
Kicauan burung terdengar merdu
Menandakan adanya hari baru
Indahnya alam ini membuatku terpaku
Seperti dunia hanya untuk diriku
Kupejamkan mataku sejenak
Kurentangkan tanganku sejenak
Sejuk, tenang, senang kurasakan
Membuatku seperti melayang kegirangan
Wahai pencipta alam
Kekagumanku sulit untuk kupendam
Dari siang hingga malam
Pesonanya tak pernah padam
Desiran angin yang berirama di pegunungan
Tumbuhan yang menari-nari di pegunungan
Begitu indah rasanya
Bak indahnya taman di surga
Keindahan alam terasa sempurna
Membuat semua orang terpana
Membuat semua orang terkesima
Tetapi, kita harus menjaganya
Agar keindahannya takkan pernah sirna
Angin berdesir dipantai
Burung berkicau dengan merdu
Embun pagi membasahi rumput-rumput
Itulah tanah airku
Sawahnya menghijau
Gunungnya tinggi menjulang
Rakyat aman dan makmur
Indonesiaku
Tanah tumpah darahku
Jaga dan rawatlah selalu
Disanalah aku dilahirkan dan dibesarkan
Disanalah aku menutup mata
Oh..... Tanah airku tercinta
Indonesia Jaya.....
Ku buka mata ..
cahaya pagi menembus kaca jendela...
Semerbak mawar merah dan putih merekah...
Ku buka jendela...
Ku hirup udara segar...
Melihat kabut tebal masih menyelimuti bumi...
Setetes embun membasahi daun...
Kicauan indah terdengar di telinga...
Angin berhembus halus menembus kulit
Ku lihat awan seputih melati...
Juga langit, sebiru lautan samudra...
Kini kusiap menghadapi hari yang baru...
Dan indahnya bumi...
Sawah mulai menguning
mentari menyambut datangnya pagi
ayam berkokok bersahutan
petani bersiap hendak ke sawah
Padi yang hijau
siap untuk dipanen
petani bersuka ria
beramai-ramai memotong padi
Gemercik air sungai
begitu beningnya
bagaikan zamrud khatulistiwa
itulah alam desaku yang permai
Gunung-gunung dan bukit-bukit hitam
Tinggi dan tajam
Menjulang menusuk-nusuk awan
Air sungai Li berkelok-kelok
Bermain-main di celah kaki-kakinya
Bilakah sebenarnya
Dewa-dewa telah turun dari langit
Sempat-sempatnya membuatPahatan alam yang begini cantik
Dipepohonan
burung-burung belajar berbicara
dengan lidah kecilnya,
tapi aku tak mengerti.
Dilaut
ikan-ikan belajar terbang
dengan sayap dan keperak-perakan,
tapi aku tak mengerti.
Karena aku hanyalah hutan kecil
yang tak tahu kenapa
ditanam di alam
untuk dimusnahkan
Bergulung-gulung ombak dilaut
Berkejar memecah di tepi pantai
Melemparkan karang,dan aneka keong Indah
Yang mati,dari dasar lautan
Deburan ombak terdengar tiada henti
Seolah memberi pesan kepada kita
Bahwa Tuhan Maha Penyayang
Tak pernah berhenti memberkati kita
Lihatlah hutan kita ini
Sedikit habis oleh orang-orang
Yang tidak memikirkan masa depan
Dia mementingkan pribadi tanpa peduli
Lewat puisi alam imi aku bertanya
Lewat curahan kata aku bicara
Indahnya tanahku di atas negeri
Ribuan pulau menyapa senyum bijaksana
Indonesia tercinta tetumbuhan menghijau
Aku lahir di sini
Di tempat surgawi
Tanahku subur penjajah suka buahku
Mereka berkelana dari kejauhan
Mereka datang berbondong
Akhirnya mereka pergi dengan semangat alam
Penjajah pergi, penjajah lenyap
Hutan kita habis berkeping
Sisa akar-akar yang suram
Satukan jemari, beri yang lain pencerahan
Cukup tanam satu tunas sehati
Gunung-gunung menjulang tinggi
Di sinari oleh sang mentari
Seperti bidadari yang cantik
Tapi sekarang
Keindahan itu telah hilang
Karena ulah para manusia rakus
Oh.........tuhan tolong
Agar aku bisa mekihat
Keindahan yang hilang itu
Kembali
Ia masih seperti yang dulu
Terlihat kemarin pagi
Ia masih seperti yang dulu
Kulihat kemarin siang
Masih…….. Ia tetap seperti yang dulu
Terlihat lagi sore kemarin
Hujan terlalu lama untuk diturunkan
Matahari terlalu gahar untuk dimandikan
Alam melanglang, embun berganti deburan topan
Debu menggelora
Panas menyengat datang
Aahh….Ia masih seperti yang dulu
Terlihat pagi ini, mentari mercusuar dunia
Oh Tuhan….Ia masih seperti yang dulu
Kulihat lagi sore ini, menggalang sunyi menatap prahara
Akar, Batang………..
Ia masih seperti yang dulu
Tetap tangguh, menancap kokoh menusuk perut bumi
Batang, ranting………bermahkotakan Daun
Selalu, seperti dulu
Kulitnya coklat, merona menyerap mentari
Daunnya segar menghijaukan
Seperti yag aku lihat dulu, diperjalanan hidupku
Oh…Tuhan…..
Ia berbeda hari ini, meranggas, tanpa mahkota
Batang, Ranting…..
Tetap seperti yang dulu
Tapi tak coklat seperti pertama dulu
Legam, pekat….
Ia terbakar, ia telah mati, ia tercabik mahkotanyapun hilang
Tanpa daun
Tepat hari ini
Gelora mentari congkak telah membakarnya
Diatas kepala tersenyum
Mentari tersenyum gahar
Pohon itu…..
Batang itu…..
Ranting itu……
Mahkotanya……..hilang
Hutanku tak seperti yang dulu
Hari ini kulihat siang tadi
Diperjalanan hidupku
Batapa eloknya alam kita ini
Ombak bergulung-gulung
Udara segar bertiup-tiup
Domba putihpun terbang kian kemari
Kita berdiri beralaskan gunung,
Kita berdiri beratapkan langit
Tuk melihat keindahan ciptaan-Mu
Keindahan dunia Kau beri kepadaku
Ku pertaruhkan nyawa ini
Ku pertahankan raga ini
Bertahan di tanduk sebuah gunung
Demi kagumi ciptaan-Mu
Saat malam tiba dengan langit yang terang
Saat itu pula aku mulai tersenyum
Melihat bintang-bintang dengan sinarnya
Bagaikan tebar harap kehidupan
Namun hatiku kian termenung
Saat awan-awan hitam mulai membaluti langit
Saat bintang-bintang mulai tertutup gelap
Bahkan saat sinarnya mulai redup hingga padam
Saat terangnya menyinari dunia
Sering ku pandang bintang yang paling terang
Dan ingin rasanya ku petik dari hati
Agar hidupku penuh harapan
Betapa indahnya alam ini
Laut berombak-ombak
Awan berarak-arak
Udara segar bertiup-tiup
Aku berdiri di atas gunung,
Berdiri di bawah langit
Untuk melihat keindahan alam,
Keindahan dunia
Aku mempertaruhkan nyawa,
bertahan diri di atas guning
Demi melihat keindahan alam
keindahan ciptaan Tuhan
Kau adalah tempat yang indah
Jauh dari keramaian kota
Yang penuh dengan debu
Kendaraan bermotor
Tempatmu yang penuh pepohonan
Membuat tempatmu selalu damai
Jauh dari bencana
Yang selalu melanda
Kau adalah desa yang indah
Penuh perbukitan dan pepohonan
Kau membuat manusia sanggup
Hidup di tempatmu
Laut mendadak ramai
deburan ombak terseret angin
ke tengah samudera itu
sedang di bibir pantai
orang saja menari-nari
Laut mengundang sehamparan gunung samudera
datanglah dari penjuru segala
melihat kami menari
menjelang akhir sodorkan air
ketika tubuh bermandi peluh
tapi jangan suguhkan seudati*)
sebab ia sudah mati
Datang,
datanglah dari penjuru segala
ramaikan laut kami yang sepi
dengan lagumu yang sarat cinta
Dibutuhkan lebih dari 22 Menit untuk terus memaknai keberagaman syair Indah terkait Alam yang sarat cinta jika kita berusaha menguraikan isi dari hasil karya para penyair dalam tulisan sertapuisi.blogspot.com
1. ANGIN LAUT
Karya: KuntowijoyoPerahu yang membawamu
telah kembali
entah ke mana
angin laut mendorongnya ke ujung dunia
Engkau tidak mengerti juga
Duduklah
Ombak yang selalu
pulang dan pergi.
Seperti engkau
mereka berdiri di pantai
menantikan
barangkali
seseorang akan datang dan menebak teka-teki itu.
2. SAJAK MATAHARI
Karya: W.S. RendraMatahari bangkit dari sanubariku.
Menyentuh permukaan samodra raya.
Matahari keluar dari mulutku,
menjadi pelangi di cakrawala.
Wajahmu keluar dari jidatku,
Wahai kamu, wanita miskin!
kakimu terbenam di dalam lumpur.
Kamu harapkan beras seperempat gantang,
dan di tengah sawah tuan tanah menanammu!
Satu juta lelaki gundul
keluar dari hutan belantara,
tubuh mereka terbalut lumpur
dan kepala mereka berkilatan
memantulkan cahaya matahari.
Mata mereka menyala
tubuh mereka menjadi bara
dan mereka membakar dunia.
Matahari adalah cakra jingga
yang dilepas tangan Sang Krishna.
Ia menjadi rahmat dan kutukanmu,
ya, umat manusia!
3. KEINDAHAN ALAM INDONESIA
Karya: Cahya A.WSaat aku membuka mataku,
ku tak percaya bahwa itu nyata
Aku masih berfikir, bahwa aku masih bermimpi
Tetapi aku sadar bahwa keindahan itu benar-benar ada di depanku
Sungguh indah kepulauan ini
Ribuan pulau-pulau berjajar membentuk gugusan pulau yang indah
Gunung-gunung berbaris dari ujung barat ke ujung timur
Samudra luas membentang dengan air yang biru
dan berisi keindahan di bawahnya
Aku bangga menjadi anak Indonesia
Aku berjanaji aku akan menjagamu
4. HUTAN SETELAH HUJAN
Karya : Cahya AWAwan kelabu telah pergi
Suara guntur yang menggelegar telah berhenti
Rintik air dari langit tak lagi turun
Tanah yang kering telah menjadi becek
Tumbuhan yang layu telah subur kembali
Sungai yang kering terisi kembali
Binatang – binatang yang kebasahan mulai mengeringkan tubuhnya
Pohon – pohon mulai menyerap air yang jatuh dari langit dengan ujung akarnya
Itulah keadanmu setelah hujan
Semoga tetap begitu selamanya
Demi keselamatan umat manusia
5. KEINDAHAN ALAM
Karya: Cahyaning P.Gelombang jiwa di udara
Laksana sinar di pagi hari
Bagaikan rembulan mengarunggi samudra
Seperti peri kehilangan cahaya matahari
Meskipun langit menyinari bumi
Mirip bola di senja kelap
Umpama terbang setinggi awan
Bagaikan bintang menghiasi malam
Sinar mentari bagaikan surya.
6. INDAHNYA ALAM NEGERI INI
Karya: Ronny MahariantoKicauan burung terdengar merdu
Menandakan adanya hari baru
Indahnya alam ini membuatku terpaku
Seperti dunia hanya untuk diriku
Kupejamkan mataku sejenak
Kurentangkan tanganku sejenak
Sejuk, tenang, senang kurasakan
Membuatku seperti melayang kegirangan
Wahai pencipta alam
Kekagumanku sulit untuk kupendam
Dari siang hingga malam
Pesonanya tak pernah padam
Desiran angin yang berirama di pegunungan
Tumbuhan yang menari-nari di pegunungan
Begitu indah rasanya
Bak indahnya taman di surga
Keindahan alam terasa sempurna
Membuat semua orang terpana
Membuat semua orang terkesima
Tetapi, kita harus menjaganya
Agar keindahannya takkan pernah sirna
7. TANAH AIRKU
Karya: Haris Rahmat NugrahaAngin berdesir dipantai
Burung berkicau dengan merdu
Embun pagi membasahi rumput-rumput
Itulah tanah airku
Sawahnya menghijau
Gunungnya tinggi menjulang
Rakyat aman dan makmur
Indonesiaku
Tanah tumpah darahku
Jaga dan rawatlah selalu
Disanalah aku dilahirkan dan dibesarkan
Disanalah aku menutup mata
Oh..... Tanah airku tercinta
Indonesia Jaya.....
8. ALAM
Karya: Vino TritambayongKu buka mata ..
cahaya pagi menembus kaca jendela...
Semerbak mawar merah dan putih merekah...
Ku buka jendela...
Ku hirup udara segar...
Melihat kabut tebal masih menyelimuti bumi...
Setetes embun membasahi daun...
Kicauan indah terdengar di telinga...
Angin berhembus halus menembus kulit
Ku lihat awan seputih melati...
Juga langit, sebiru lautan samudra...
Kini kusiap menghadapi hari yang baru...
Dan indahnya bumi...
9. INDAH PERMAINYA DESAKU
Karya: Ataya Rabulidzat sertapuisi.blogspot.comSawah mulai menguning
mentari menyambut datangnya pagi
ayam berkokok bersahutan
petani bersiap hendak ke sawah
Padi yang hijau
siap untuk dipanen
petani bersuka ria
beramai-ramai memotong padi
Gemercik air sungai
begitu beningnya
bagaikan zamrud khatulistiwa
itulah alam desaku yang permai
10. PEMANDANGAN DI QUE-LIN
Karya: Husseyn UmarGunung-gunung dan bukit-bukit hitam
Tinggi dan tajam
Menjulang menusuk-nusuk awan
Air sungai Li berkelok-kelok
Bermain-main di celah kaki-kakinya
Bilakah sebenarnya
Dewa-dewa telah turun dari langit
Sempat-sempatnya membuatPahatan alam yang begini cantik
11. POHON DAN LAUT
Karya: Ataya Rabulidzat sertapuisi.blogspot.comDipepohonan
burung-burung belajar berbicara
dengan lidah kecilnya,
tapi aku tak mengerti.
Dilaut
ikan-ikan belajar terbang
dengan sayap dan keperak-perakan,
tapi aku tak mengerti.
Karena aku hanyalah hutan kecil
yang tak tahu kenapa
ditanam di alam
untuk dimusnahkan
12. OMBAK
Karya: Haris Rahmat NugrahaBergulung-gulung ombak dilaut
Berkejar memecah di tepi pantai
Melemparkan karang,dan aneka keong Indah
Yang mati,dari dasar lautan
Deburan ombak terdengar tiada henti
Seolah memberi pesan kepada kita
Bahwa Tuhan Maha Penyayang
Tak pernah berhenti memberkati kita
13. ALAMKU
Karya: sQa/RanggaLihatlah hutan kita ini
Sedikit habis oleh orang-orang
Yang tidak memikirkan masa depan
Dia mementingkan pribadi tanpa peduli
Lewat puisi alam imi aku bertanya
Lewat curahan kata aku bicara
Indahnya tanahku di atas negeri
Ribuan pulau menyapa senyum bijaksana
Indonesia tercinta tetumbuhan menghijau
Aku lahir di sini
Di tempat surgawi
Tanahku subur penjajah suka buahku
Mereka berkelana dari kejauhan
Mereka datang berbondong
Akhirnya mereka pergi dengan semangat alam
Penjajah pergi, penjajah lenyap
Hutan kita habis berkeping
Sisa akar-akar yang suram
Satukan jemari, beri yang lain pencerahan
Cukup tanam satu tunas sehati
14. NASIB GUNUNG KITA
Karya: Ade SulaimanGunung-gunung menjulang tinggi
Di sinari oleh sang mentari
Seperti bidadari yang cantik
Tapi sekarang
Keindahan itu telah hilang
Karena ulah para manusia rakus
Oh.........tuhan tolong
Agar aku bisa mekihat
Keindahan yang hilang itu
Kembali
15. POHON HIJAU BATANG, RANTING, DAN DAUN MAHKOTANYA
Karya: Ataya Rabulidzat sertapuisi.blogspot.comIa masih seperti yang dulu
Terlihat kemarin pagi
Ia masih seperti yang dulu
Kulihat kemarin siang
Masih…….. Ia tetap seperti yang dulu
Terlihat lagi sore kemarin
Hujan terlalu lama untuk diturunkan
Matahari terlalu gahar untuk dimandikan
Alam melanglang, embun berganti deburan topan
Debu menggelora
Panas menyengat datang
Aahh….Ia masih seperti yang dulu
Terlihat pagi ini, mentari mercusuar dunia
Oh Tuhan….Ia masih seperti yang dulu
Kulihat lagi sore ini, menggalang sunyi menatap prahara
Akar, Batang………..
Ia masih seperti yang dulu
Tetap tangguh, menancap kokoh menusuk perut bumi
Batang, ranting………bermahkotakan Daun
Selalu, seperti dulu
Kulitnya coklat, merona menyerap mentari
Daunnya segar menghijaukan
Seperti yag aku lihat dulu, diperjalanan hidupku
Oh…Tuhan…..
Ia berbeda hari ini, meranggas, tanpa mahkota
Batang, Ranting…..
Tetap seperti yang dulu
Tapi tak coklat seperti pertama dulu
Legam, pekat….
Ia terbakar, ia telah mati, ia tercabik mahkotanyapun hilang
Tanpa daun
Tepat hari ini
Gelora mentari congkak telah membakarnya
Diatas kepala tersenyum
Mentari tersenyum gahar
Pohon itu…..
Batang itu…..
Ranting itu……
Mahkotanya……..hilang
Hutanku tak seperti yang dulu
Hari ini kulihat siang tadi
Diperjalanan hidupku
16. ELOKNYA ALAM INI
Karya: Ataya Rabulidzat sertapuisi.blogspot.comBatapa eloknya alam kita ini
Ombak bergulung-gulung
Udara segar bertiup-tiup
Domba putihpun terbang kian kemari
Kita berdiri beralaskan gunung,
Kita berdiri beratapkan langit
Tuk melihat keindahan ciptaan-Mu
Keindahan dunia Kau beri kepadaku
Ku pertaruhkan nyawa ini
Ku pertahankan raga ini
Bertahan di tanduk sebuah gunung
Demi kagumi ciptaan-Mu
17. BINTANG
Karya: Ataya Rabulidzat sertapuisi.blogspot.comSaat malam tiba dengan langit yang terang
Saat itu pula aku mulai tersenyum
Melihat bintang-bintang dengan sinarnya
Bagaikan tebar harap kehidupan
Namun hatiku kian termenung
Saat awan-awan hitam mulai membaluti langit
Saat bintang-bintang mulai tertutup gelap
Bahkan saat sinarnya mulai redup hingga padam
Saat terangnya menyinari dunia
Sering ku pandang bintang yang paling terang
Dan ingin rasanya ku petik dari hati
Agar hidupku penuh harapan
18. KEINDAHAN ALAM
Karya: Ataya Rabulidzat sertapuisi.blogspot.comBetapa indahnya alam ini
Laut berombak-ombak
Awan berarak-arak
Udara segar bertiup-tiup
Aku berdiri di atas gunung,
Berdiri di bawah langit
Untuk melihat keindahan alam,
Keindahan dunia
Aku mempertaruhkan nyawa,
bertahan diri di atas guning
Demi melihat keindahan alam
keindahan ciptaan Tuhan
19. DESA YANG INDAH
Karya: Ataya Rabulidzat sertapuisi.blogspot.comKau adalah tempat yang indah
Jauh dari keramaian kota
Yang penuh dengan debu
Kendaraan bermotor
Tempatmu yang penuh pepohonan
Membuat tempatmu selalu damai
Jauh dari bencana
Yang selalu melanda
Kau adalah desa yang indah
Penuh perbukitan dan pepohonan
Kau membuat manusia sanggup
Hidup di tempatmu
20. LAUT YANG RAMAI
Karya: Ayi JufridarLaut mendadak ramai
deburan ombak terseret angin
ke tengah samudera itu
sedang di bibir pantai
orang saja menari-nari
Laut mengundang sehamparan gunung samudera
datanglah dari penjuru segala
melihat kami menari
menjelang akhir sodorkan air
ketika tubuh bermandi peluh
tapi jangan suguhkan seudati*)
sebab ia sudah mati
Datang,
datanglah dari penjuru segala
ramaikan laut kami yang sepi
dengan lagumu yang sarat cinta
Dibutuhkan lebih dari 22 Menit untuk terus memaknai keberagaman syair Indah terkait Alam yang sarat cinta jika kita berusaha menguraikan isi dari hasil karya para penyair dalam tulisan sertapuisi.blogspot.com
Post a Comment for "20 KUMPULAN PUISI-PUISI MENGANGKAT TEMA TENTANG ALAM"