Karya Sastra. |
Secara etimologi, karya sastra yang ada dan berkembang pada masyarakat Indonesia berasal dari bahasa sanskerta. Kata sastra dibentuk dari akar kata sas- dan tra. Akar kata sas- menunjukan arti mengarahkan, mengajar, memberi, buku petunjuk, buku intruksi, atau buku pengajaran (Samsuddin, 2019:3).
Sastra sebagai sarana terutama untuk menyampaikan pembelajaran kepada anak. Pembelajaran itu berkaitan dengan budi perkerti, nilai-nilai luhur dan budaya suatu masyarakat, biasanya disampaikan secara lisan oleh orang tua atau orang lain yang mempunyai cerita.
Karya sastra menjadi sarana untuk menyampaikan pesan tentang kebenaran. Pesan-pesan di dalam karya sastra disampaikan oleh pengarang dengan cara yang sangat jelas ataupun yang bersifat tersirat secara halus. Karya sastra juga dapat dipakai untuk menggambarkan apa yang ditangkap oleh pengarang tentang kehidupan disekitarnya.
Taukah sobat sertapuisi.blogspot.com, sebenarnya karya sastra dapat diibaratkan sebagai "potret" kehidupan. Namum "potret" di sini berbeda dengan cermin karena karya sastra sebagai kreasi hasil manusia yang didalamnya terkadung pandangan pandangan pengarang (dari mana dan bagaimana pengarang melihat kehidupan tersebut).
Karya sastra adalah ekspresi pengarang, melalui karya sastra, seorang pengarang menyampaikan pandangannya tentang kehidupan yang ada dilingkungan sekitarnya loh sobat sertapuisi.blogspot.com. Sastra ditulis dengan penuh penghayatan dan sentuhan jiwa yang dikemas dalam imajinasi yang dalam karya sastra tersebut. Banyak nilai-nilai kehidupan yang biasa ditemukan dalam karya sastra tersebut.
Oleh sebab itu, mengapresiasi karya sastra artinya berusaha menemukan nilai-nilai kehidupan yang tercermin dalam karya sastra.
Taukah sobat sertapuisi.blogspot.com, sebenarnya karya sastra menggunakan kata-kata sebagai medianya sehingga melahirkan imaji lingustik. Sastra merupakan tulisan yang bernilai estetik, bukan berarti bahwa pandangan tersebut dapat menjabarkan pengertian sastra secara tuntas.
Karya sastra memiliki fungsi menyampaikan ide-ide atau gagasan gagasan seorang penulis puisi, prosa, dan drama. Ide-ide penulis itu dapat berupa kritik sosial, politik, budaya, dan pertahanan keamanan berkaitan dengan permasalahan-permasalahan yang ada di sekitar tempat tinggalnya.
Menurut Sitorus (2021:62) mengemukakan bahwa "Karya sastra yang termasuk dalam imajinatif adalah karya sastra yang memang dalam proses penciptaanya menekankan pada hal-hal yang menjadi sebuah fakta atau unsur unsur kefaktaannya memang menjadi hal penekanan yang utama". Contoh yang paling dekat dengan kehidupan masyarakat adalah fenomena sosial, dan permaslahan kasta. Sebuah karya sastra menyampaikan kritik sosial kepada masyarakat pembaca dengan menggunakan medium bahasa.
Upaya menuangkan ide atau gagasan melalui karya sastra dapat dikatakan sebagai upaya kreatif seorang penulis untuk mengajak masyarakat pembaca mendiskusikan permasalahan-permasalahan yang sedang terjadi dalam kehidupan.
Menurut Wicaksono (2017:4) mengemukakan bahwa "Karya sastra yang ditulis merupakan ungkapan masalah-masalah manusia dan kemanusiaan, tentang makna hidup dan kehidupan, penderitaan-penderitaan manusia".
Kesimpulan
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa karya sastra merupakan pengalaman, pemikiran, ide-ide, atau gagasan yang timbul karena dorongan dari manusia untuk berinteraksi dalam lingkungan masyarakat yang kemudian berpadu dengan pemikiran imajinatif dari perpaduan antara pemikiran-pemikiran tersebut terciptalah suatu bahasa.Secara sederhana, sastra dapat berupa bahasa yang masih tersimpan dalam otak atau pemikiran, yang kemudian dituangkan dalam membuat sebuah karya sastra. Karya sastra tersebut dapat berupa pengalaman pribadi seorang pengarang atau sebuah peristiwa yang ada disekitar kehidupan pengarang.
Post a Comment for "Pengertian Karya Sastra"