Kumpulan Gurindam, Pantun, dan Syair, sertapuisi.blogspot.com, - Berikut adalah kumpulan contoh-contoh karya sastra puisi lama tersebut:
Itulah tanda dirinya kurang.
Supaya badan dapat selamat.
Tahulah ia dunia mudharat.
Daripada segala berat dan ringan.
Itulah asal berbuat bakti.
Di situlah banyak orang yang hilang semangat.
Maka orang itu hidupnya aman selalu.
Tiadalah ia menyempurnakan janji.
Jika besar bapanya letih.
Di situlah jalan masuk dusta
Meniru suara ayam jantan
Anak kecil jangan merokok
Kalau merokok pasti penyakitan
Pulau Bali mashur mangganya
Baca buku janganlah jarang
Sebab buku jendela dunia
Tanah subur selalu gembur
Jika orang banyak berilmu
Sehat makmur sepanjang umur
Di tengah-tengah gunung Rajabasa
Ke sana bingung ke situ bingung
Lebih baik ke sekolah saja
Pensil warna untuk melukis
Ilmu itu tak pernah habis
Turun temurun ke ahli waris
Daun Kurma ditambah lagi
Pantun kukarang di malam sepi
Kala purnama telah meninggi
Dari huma terbang ke hutan
Budaya daerah beraneka ragam
Mari bersama kita lestarikan
Bersembunyi di bawah papan
Orang bijak pasti pikirkan
Hari ini dan masa depan
Ke papua setiap tahun
Bismillah saya membuka kata
Belajar sastra membuat pantun
ketemu uang segopek
Ada apa dibalik tembok
Ada orang asing lagi cebok
Untuk menjadi manusia sejati,
Muliakan hati untuk mendapatkan derajat tertinggi,
Menjadi kekasih yang dikasihi dan diberkati
Agar tak tersesat saat ku melaju,
Kuatkan awak kapalku,
Saat badai menghalangi jalanku
Karena dia sudah ada yang punya,
Tetapi hati merasa bahagia,
Karena masih ingat Yang Maha.
Tersebutlah sebuah cerita,
Sebuah negeri yang aman sentosa,
Dipimpin sang raja yang bijaksana.
Tak memberi sinar untuk sang malam,
Akupun teringat kisahku silam,
Membuat hatiku menjadi kelam.
Barat dan timur pastilah pisah,
Cinta remaja tidaklah salah,
Tapi mampukah kita bertingkah.
Bahkan bisa dikatakan musibah,
Hidup ini memang tak mudah,
Tetap jalani dengan tabah.
Disitulah ada doa ibunda,
Tinggallah kita berusaha,
Agar tercapai cita dan asa.
Mestilah bijak menggunakannnya,
Agar menbangun segenap maya,
Bersyukurlah kita kepada Yang Esa.
Agar kita tidak menyesal nanti,
Benda itu tak pernah lari,
Ia akan terus mati.
Pada syair, terdiri dari empat baris.
Pada gurindam, terdiri dari dua baris.
Pada syair, terdiri atas 8-14 suku kata.
Pada gurindam, terdiri atas 10-14 kata.
Pada syair, semua baris adalah isi.
pada gurindam, isi atau maksud gurindam terdapat pada baris kedua karena baris kedua berisi jawaban, akibat dari masalah atau perjanjian pada baris pertama.
Pada syair, berima a-a-a-a.
Pada gurinda. berima a-a, b-b, c-c, dan seterusnya
Pada syair, berupa nasihat, filosofi hidup atau kata-kata mutiara.
Pada gurindam, berupa nilai-nilai kehidupan atai nilai-nilai moral.
GURINDAM:
Contoh 1
Apabila banyak mencela orang,Itulah tanda dirinya kurang.
Contoh 2
Dengan orang tua hendaknya hormat,Supaya badan dapat selamat.
Contoh 3
Barang siapa mengenal akhirat,Tahulah ia dunia mudharat.
Contoh 4
Bersungguh-sungguh engkau memeliharakan tangan,Daripada segala berat dan ringan.
Contoh 5
Ingatkan dirinya mati,Itulah asal berbuat bakti.
Contoh 6
Anggota tengah hendaklah ingat,Di situlah banyak orang yang hilang semangat.
Contoh 7
Barang siapa melaksanakan sholat lima waktu,Maka orang itu hidupnya aman selalu.
Contoh 8
Barang siapa meninggalkan haji,Tiadalah ia menyempurnakan janji.
Contoh 9
Apabila anak tidak dilatih,Jika besar bapanya letih.
Contoh 10
Apabila banyak berkata-kata,Di situlah jalan masuk dusta
PANTUN:
Contoh 1
Anak ayam belajar berkokokMeniru suara ayam jantan
Anak kecil jangan merokok
Kalau merokok pasti penyakitan
Contoh 2
Buah duku dari PalembangPulau Bali mashur mangganya
Baca buku janganlah jarang
Sebab buku jendela dunia
Contoh 3
Tanah tandus penuh batuTanah subur selalu gembur
Jika orang banyak berilmu
Sehat makmur sepanjang umur
Contoh 4
Di sana gunung di sini gunungDi tengah-tengah gunung Rajabasa
Ke sana bingung ke situ bingung
Lebih baik ke sekolah saja
Contoh 5
inta hitam untuk menulisPensil warna untuk melukis
Ilmu itu tak pernah habis
Turun temurun ke ahli waris
Contoh 6
Daun ilalang taruh di topiDaun Kurma ditambah lagi
Pantun kukarang di malam sepi
Kala purnama telah meninggi
Contoh 7
Terbang rendah burung peragamDari huma terbang ke hutan
Budaya daerah beraneka ragam
Mari bersama kita lestarikan
Contoh 8
Anak cecak mencari makanBersembunyi di bawah papan
Orang bijak pasti pikirkan
Hari ini dan masa depan
Contoh 9
Orang kaya banyak berhartaKe papua setiap tahun
Bismillah saya membuka kata
Belajar sastra membuat pantun
Contoh 10
Jalan-jalan ke negeri denmarkketemu uang segopek
Ada apa dibalik tembok
Ada orang asing lagi cebok
SYAIR:
Contoh 1
Manusia turun kebumi untuk diuji,Untuk menjadi manusia sejati,
Muliakan hati untuk mendapatkan derajat tertinggi,
Menjadi kekasih yang dikasihi dan diberkati
Contoh 2
Beri aku penerang jalan-Mu,Agar tak tersesat saat ku melaju,
Kuatkan awak kapalku,
Saat badai menghalangi jalanku
Contoh 3
Sakit hati makin terasa,Karena dia sudah ada yang punya,
Tetapi hati merasa bahagia,
Karena masih ingat Yang Maha.
Contoh 4
Pada zaman dahulu kala,Tersebutlah sebuah cerita,
Sebuah negeri yang aman sentosa,
Dipimpin sang raja yang bijaksana.
Contoh 5
Malam ini bulan seolah tenggelam,Tak memberi sinar untuk sang malam,
Akupun teringat kisahku silam,
Membuat hatiku menjadi kelam.
Contoh 6
Bumi ini tak perlu terbelah,Barat dan timur pastilah pisah,
Cinta remaja tidaklah salah,
Tapi mampukah kita bertingkah.
Contoh 7
Ceritaku tidaklah indah,Bahkan bisa dikatakan musibah,
Hidup ini memang tak mudah,
Tetap jalani dengan tabah.
Contoh 8
Dimanakah kita menaruh cita,Disitulah ada doa ibunda,
Tinggallah kita berusaha,
Agar tercapai cita dan asa.
Contoh 9
Manusia diberi akal dan nyawa,Mestilah bijak menggunakannnya,
Agar menbangun segenap maya,
Bersyukurlah kita kepada Yang Esa.
Contoh 10
Harus bijak ketika membeli,Agar kita tidak menyesal nanti,
Benda itu tak pernah lari,
Ia akan terus mati.
PERBEDAAN SYAIR, PANTUN, SERTA GURINDAM
Perbedaan pantun, syair, dan gurindam yaitu:1. Jumlah baris
Pada pantun, terdiri dari empat baris.Pada syair, terdiri dari empat baris.
Pada gurindam, terdiri dari dua baris.
2. Jumlah kata
Pada pantun, terdiri dari 8-12 suku kata.Pada syair, terdiri atas 8-14 suku kata.
Pada gurindam, terdiri atas 10-14 kata.
3. Struktur pantun
Pada pantun, baris pertama dan kedua berupa sampiran, baris ketiga dan keempat berupa isi.Pada syair, semua baris adalah isi.
pada gurindam, isi atau maksud gurindam terdapat pada baris kedua karena baris kedua berisi jawaban, akibat dari masalah atau perjanjian pada baris pertama.
4. Rima akhir baris
Pada pantun, berima a-b-a-bPada syair, berima a-a-a-a.
Pada gurinda. berima a-a, b-b, c-c, dan seterusnya
5. Kandungan isi
Pada pantun, berupa nasihat atau teguran secara tidak langsung dengan kata-kata yang menghibur.Pada syair, berupa nasihat, filosofi hidup atau kata-kata mutiara.
Pada gurindam, berupa nilai-nilai kehidupan atai nilai-nilai moral.
Penjelasan
Jadi, perbedaan pantun, syair, dan gurindam terletak pada:- jumlah baris pada tiap baitnya
- jumlah kata pada tiap barisnya
- struktur pantun
- rima pada akhir baris
- kandungan isi
Post a Comment for "10 CONTOH GURINDAM, PANTUN, SERTA SYAIR"